Salah satunya dengan memperbanyak pembangunan embung dan tempat penampungan air. Selain itu juga disediakan sumur dalam disejumlah wilayah untuk memastikan ketersediaan air pertanian.
"El Nino mengajarkan kita untuk memahami betapa berharganya air untuk kehidupan termasuk pertanian. Pemkab Sukoharjo sudah melakukan langkah dengan memperbanyak membangun embung, tempat penampungan air dan sumur dalam untuk pertanian dan dapat digunakan masyarakat umum," lanjutnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mengerahkan sepenuhnya petugas penyuluh pertanian dan dibantu pihak terkait terus mendorong petani mempercepat tanam padi MT I.
Sebab hasil panen padi MT I ini sangat dibutuhkan terlebih lagi untuk menambah stok beras bersamaan dengan momen Puasa Ramadan dan Lebaran sekitar Maret-April 2024 mendatang.
Baca Juga: Bayi sering menangis tak selalu ASI ibu kurang, bisa karena ini penyebabnya
"Petani kami minta mempercepat tanam padi. Karena hasil panen padi MT I nanti sangat dibutuhkan menambah stok beras untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Lebaran sekitar Maret-April 2024 mendatang. Hasil panen padi juga dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat secara umum," lanjutnya.
Petani juga didorong melakukan tanam padi MT I secara serentak. Artinya lahan pertanian yang ada ditanami padi secara bersamaan.
Bagas menegaskan, hal itu selain karena kondisi sekarang sudah tersedia stok air, juga dikarenakan untuk meminimalisir serangan hama dan potensi kerusakan dampak dari cuaca ekstrem seperti angin kencang dan banjir.
"Kami juga masih memantau perkembangan petani agar tidak membiarkan begitu saja melimpahnya stok air sekarang. Termasuk di sawah tadah hujan," lanjutnya.
Untuk mempercepat proses tanam padi, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo juga memberikan pendampingan penuh melalui kelompok tani dan gabungan kelompok tani.
Penyuluh pertanian turun langsung mendampingi petani termasuk mencarikan solusi apabila ada masalah di lapangan.
"Air sudah tersedia, pupuk juga dan petani di Sukoharjo sekarang sudah banyak diarahkan ke penggunaan pupuk alami. Selain itu alat mesin modern pertanian (Alsintan) juga sudah tersedia dan lagi kemudahan mendapat bahan bakar minyak (BBM) pertanian. Sekarang tinggal menggerakkan petani saja segera tanam padi," lanjutnya.
Bagas menambahkan, terkait kondisi cuaca ekstrem dimana terjadi peningkatan curah hujan dan angin kencang, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah mengambil langkah antisipasi membantu petani.
Baca Juga: SMP Al Azhar 26 Yogyakarta Belajar Pembuatan Briket Arang di Bener Tengaran Kabupaten Semarang