Dilanda Cuaca Ekstrem, Masyarakat di Sukoharjo Diminta Waspadai Angin Kencang dan Curah Hujan Tinggi

photo author
- Kamis, 4 Januari 2024 | 16:55 WIB
Ilustrasi. Banjir yang terjadi karena cuaca ekstrem.  (Alwi Alaydrus)
Ilustrasi. Banjir yang terjadi karena cuaca ekstrem. (Alwi Alaydrus)

BPBD Sukoharjo meminta kepada masyarakat mewaspadai banjir di sejumlah wilayah khususnya di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. Wilayah tersebut seperti di Kecamatan Grogol, Polokarto dan Mojolaban.

"Curah hujan tinggi sudah berdampak pada genangan air akibat luapan drainase seperti terjadi dibeberapa wilayah. Air hujan tidak tertampung dan meluber ke jalan. Sedangkan banjir belum ada mengingat air masih bisa ditampung di Sungai Bengawan Solo," lanjutnya.

Wilayah rawan banjir dampak meluapnya air Sungai Bengawan Solo seperti Kecamatan Sukoharjo, Grogol, Bendosari, Polokarto dan Mojolaban. Selain itu beberapa sungai lainnya menjadi penyebab banjir di Kecamatan Tawangsari, Weru dan Nguter.

Baca Juga: Begini cara mengenali orang yang ingin bunuh diri

BPBD Sukoharjo meminta bentuk kewaspadaan bencana alam khususnya banjir tidak hanya terfokus pada Sungai Bengawan Solo saja, melainkan juga sungai atau saluran lainnya di beberapa wilayah.

Masyarakat diminta ikut memantau kondisi di lingkungan masing-masing. Sebab karakteristik banjir bisa disebabkan karena luapan sungai atau saluran lokal setempat.

BPBD Sukoharjo melihat kondisi sekarang masih masuk peralihan dimana sebelumnya cuaca panas ekstrem dampak fenomena alam El Nino. Sedangkan hujan yang terjadi saat ini dikatakan Ariyanto masih bersamaan dengan El Nino.

"Dampak dari fenomena alam El Nino masih diperkirakan akan berlangsung hingga Maret mendatang. Sedangkan Januari ini curah hujan meningkat. Tetap kami waspadai perubahan fenomena alam mengingat di wilayah selatan meliputi Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu masih ada desa yang kekurangan air bersih karena kondisi cuaca panas," lanjutnya.

Baca Juga: Lansia rawan kecemplung sumur, begini antisipasinya

BPBD Sukoharjo mengingatkan kepada masyarakat terkait perubahan fenomena alam ekstrem dari panas ke hujan yang berdampak pada terjadinya bencana alam.

"Satu wilayah mungkin dirasa aman. Tapi karena terhubung atau dilalui sungai maka bisa rawan banjir karena kiriman air dari luar wilayah akibat hujan deras. Ini yang perlu diwaspadai masyarakat dan beberapa kali terjadi banjir," lanjutnya.

Ariyanto mencontohkan seperti di wilayah Kecamatan Weru di mana banjir bisa disebabkan karena kiriman air dari wilayah Cawas Kabupaten Klaten yang merupakan daerah perbatasan.

Baca Juga: Manchester City Kepincut Amankan Jasa Pemain Bintang Piala Dunia U-17 2023 asal Argentina

Hal sama juga terjadi di Kecamatan Kartasura dimana air kiriman dari Kabupaten Klaten dapat mengakibatkan banjir. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X