Tiap Pedukuhan Disuntik Rp 50 Juta, Bantul Targetkan Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu Rampung 2025

photo author
- Selasa, 19 Desember 2023 | 07:00 WIB
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai menghadiri peringatan Hari Jadi Ke-192 Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (20/7/2023).  (ANTARA/Hery Sidik)
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai menghadiri peringatan Hari Jadi Ke-192 Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (20/7/2023). (ANTARA/Hery Sidik)

HARIAN MERAPI - Pemerintah Kabupaten Bantul menargetkan program daerah, yaitu Bantul Bersih Sampah melalui sistem pengelolaan sampah terpadu dapat tuntas dan selesai tahun 2025.

"Pemkab saat ini sedang menuntaskan program daerah yang kita beri Bantul Bersama, Bersih Sampah 2025 yang kita targetkan akan tuntas dan selesai sistem pengelolaan sampah terpadu di Bantul," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih seperti dilansir dari Antara pada acara Peresmian Penanganan Rumah Tidak Layak Huni Terintegrasi di Bantul, Senin (18/12/2023).

Berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah di antaranya dengan memberikan bantuan-bantuan fasilitasi dalam penanganan sampah, pendirian tempat pembuangan sampah (TPS) sistem 3R (reduce, reuse dan recycle) di tingkat kelurahan.

Baca Juga: Gegara sering terjadi kecelakaan, Polres Bantul larang kendaraan besar lintasi jalur Cinomati

Selain itu, kata dia, melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK), telah digelontorkan anggaran setiap pedukuhan atau kampung masing-masing sebesar Rp 50 juta lewat kelurahan, yang diantaranya dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan sampah di level pedukuhan.

"Kita alokasikan Rp 50 juta per pedukuhan, dan dikalikan 933 pedukuhan se Bantul mencapai Rp 46,6 miliar, yang itu digunakan untuk tiga hal, pertama mengatasi masalah sampah di tingkat pemukiman pedukuhan atau kampung," katanya.

Bupati juga mengatakan, sejak program Bantul Bersama dicanangkan tahun lalu, telah terjadi peningkatan kesadaran masyarakat Bantul di dalam melakukan pemilahan-pemilahan sampah sejak dari rumah tangga atau keluarga.

Baca Juga: Ada dua TPS di Sleman yang berada di area 'blank spot'. Mungkinkah TPS itu dipindah?

"Ini nanti hasil pilahannya juga akan kami serap melalui industri industri recycle yang sedang dan akan terus kita bangun di Bantul, sehingga terjadilah sirkular ekonomi, ekonomi berputar," ucapnya.

Bupati juga mengatakan, barang barang dari sampah anorganik akan dihasilkan green produk, juga sampah organik akan dibuat pupuk organik, serta sampah residual direncanakan akan menjadi salah satu 'role' material bagi program 'waste to energy.

"Program ini kami harapkan bisa tuntas sampai 2025, sehingga harapannya program ini dapat meningkatkan kualitas lingkungan hidup, karena sampah akan tertata dengan baik, meningkatkan kesejahteraan karena sampah ini akan menjadi sumber daya ekonomi, menjadi komoditi yang menghasilkan pendapatan masyarakat," ujarnya. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pengangguran Curi Motor Mahasiswa di Warung Kopi

Rabu, 3 Desember 2025 | 08:00 WIB
X