Curah hujan mulai tinggi, Destana didorong aktif waspada bencana alam

photo author
- Senin, 4 Desember 2023 | 18:55 WIB
Arsip. Bencana hidrometeorologi basah, banjir dan longsor, yang melanda Kota Manado Sulawesi Utara.  (BPBD Kota Manado)
Arsip. Bencana hidrometeorologi basah, banjir dan longsor, yang melanda Kota Manado Sulawesi Utara. (BPBD Kota Manado)

Baca Juga: Peruntungan horoskop Shio Kambing, Shio Monyet, Shio Ayam Selasa 5 Desember 2023 tidak mengecualikan ketegangan dalam hubungan

Sebanyak sebelas desa yang sudah berstatus Destana tersebut memiliki tingkat kerawanan tinggi bencana alam banjir. Sebab wilayah sebelas desa tersebut dilintasi aliran sungai salah satunya Sungai Bengawan Solo.

Ariyanto menambahkan, kemampuan tanggap bencana alam sekarang tidak lagi diprioritaskan pada kelompok saja, melainkan juga sudah harus menyentuh warga atau orang per orang. Hal ini sangat penting dalam rangka bagian upaya penyelamatan pada saat bencana alam terjadi.

Kemampuan yang dimiliki perorangan membuat mereka seperti dikatakan Ariyanto akan semakin mudah dalam melakukan penyelamatan diri tanpa menunggu waktu lama datangnya bantuan dari luar. Hal ini penting untuk meminimalisir terjadinya korban jiwa maupun luka, termasuk kerugian harta benda.

Baca Juga: Sidang Gugatan Praperadilan Kasus Dugaan Penganiayaan, Pemohon Serahkan Kesimpulan

Ariyanto mengatakan, secara pribadi maupun bersama BPBD Sukoharjo sudah terjun dan bertanya langsung kepada warga khususnya di wilayah rawan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Selain itu sampel warga di wilayah lainnya dengan tingkat kerawanan bencana alam seperti angin kencang dan kekeringan juga sudah diminta keterangannya. Hasilnya banyak warga yang belum mengetahui harus melakukan apa pada saat bencana alam datang. Termasuk melakukan langkah antisipasi mencegah bencana alam dan upaya menyelamatkan diri.

"Kami dorong terus peningkatan kemampuan tanggap bencana alam sampai orang per orang. Jadi tidak lagi pada kelompok saja, tapi menyentuh warga hingga di rumah tangga. Nantinya bagaimana kepala keluarga bisa memprioritaskan upaya penyelamatan anggota keluarganya dalam menghadapi bencana alam. Artinya bersiap mengahadapi fenomena alam seperti curah hujan deras dan kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan. Ini penting dilakukan segera," lanjutnya.(*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X