Mendadak tirai tersibak, lebih tepatnya disibakkan perempuan di balik tirai. Bapaknya Natsir kaget melihat perempuan berambut panjang dengan muka mengerikan yang menatap tajam ke arahnya.
Namun beberapa detik kemudian kesunyian pun pecah dengan suara tawa bapaknya Natsir. Pantas saja tidak ada suara langkah dan tidak kelihatan ada kaki di sela tirai, sebab hantu perempuan itu hanya setengah badan.
Bapaknya Natsir tetap tinggal di kos tersebut, meski sering terlihat penampakan. Alasannya, karena gratis. - Semua sama samaran (Seperti dikisahkan Rian Zain di Koran Merapi) *