HARIAN MERAPI – Lokasi kuliner dengan kekhasannya masing-masing semakin mudah ditemukan di Jogja dan sekitarnya. Sebagian pemilik, bahkan menggabungkan sejumlah usaha dalam satu kompleks lokasi kuliner.
Sebagai contoh, dalam satu kompleks lokasi kuliner, selain usaha kuliner ada pula perkebunan buah-buahan, sayur, kolam pemancingan, kolam renang maupun wahana permainan anak.
Lain halnya, ketika menyambangi kawasan Jalan Kebon Agung, Margokaton, Seyegan, Sleman bisa menemukan lokasi kuliner utama bernama Joglo Narto Atmojo.
Baca Juga: Bakpia Kukus Tugu Jogja Buka Toko Kedua di Malioboro, Ada Produk Baru Bolu Chiffon Pandan
Lalu di sampingnya ada Opall Coffee (menyediakan aneka jenis minuman kopi) dan di bagian belakang ada dua kolam renang, baik untuk anak-anak maupun remaja.
Menurut pemilik usaha kuliner setempat, Didin Kurniawan, luasan kompleks kuliner tersebut sekitar 2.500 meter persegi. Bersebelahan dengan Joglo Narto Atmojo ada Opall Coffee yang dijaga oleh salah satu anaknya, Muh Noval Kavindra.
“Anak saya dan salah satu temannya yang sama-sama masih sekolah di SMK, setelah pulang sekolah sekitar jam lima sore sampai sepuluh malam membuka usaha minuman kopi,” papar Didin, baru-baru ini.
Baca Juga: Warunk Upnormal dulunya ramai, kini dikabarkan banyak yang tutup cabang: ada apa?
Aneka jenis minuman kopi tersedia, bahkan kopi dari beberapa daerah seperti Temanggung, Wonosobo, Bali dan Lampung tersedia masih dalam wujud biji kering. Ketika ada pemesan, lalu digiling dengan alat khusus.
Bisa juga kopi jenis arabica dikombinasi dengan robusta dan dapat diberi tambahan seperti susu kental manis maupun soda. Tak sedikit pula konsumen memesan kopi hitam (perpaduan arabica-robusta) tanpa ada ampas bubuk kopi.
Lain halnya dengan Joglo Narto Atmojo, sebagai andalannya yakni tersedia aneka masakan prasmanan masakan Jawa. Jenis masakannya seperti sayur lodeh, sayur asem, sop dan oseng-oseng.
Ada lagi mangut nila/lele, olahan daging bebek, ayam dan seafood. Tak ketinggalan ada bakso maupun soto, sehingga sering menjadi jujugan pula penggemar olahraga gowes.
“Saat ini kami sudah merekrut 16 tenaga kerja, terutama dari warga sekitar sini,” ungkap Didin.
Selain itu, sebutnya, kedua orangtuanya juga biasa ikut terlibat di usaha kuliner tersebut, misalnya memberikan arahan soal menu masakan-minuman dan penataan tempat. Artinya pula, kakek-nenek hingga cucu terlibat di usaha kuliner tersebut.