BANTUL, harianmerapi.com – Masakan khas asal Bontang Kalimantan sering disebut sambal gami Bontang sudah tersebar di berbagai daerah, bahkan dapat dijadikan masakan andalan di sebagian lokasi kuliner.
Di daerah asalnya, sambal gami Bontang dipadu dengan ikan bawis yang hanya ditemukan di daerah setempat atau dapat juga diganti udang dan penyajian menggunakan cobek tanah liat.
Sedangkan sambal gami Bontang di daerah lain biasanya sudah dikreasi sesuai keinginan pemilik/pengelola kuliner serta potensi bahan baku yang ada.
Baca Juga: Hasil Liga Spanyol, Atletico Kalahkan Valencia 3-2 Setelah Sempat Tertinggal Dua Gol
Seperti halnya di lokasi kuliner Sambal Gami Kopir kawasan Jalan Soragan Kasihan Bantul, menu masakan sambal gami khas Bontang bisa dikombinasi ikan nila, lele, ayam, cumi, telur dadar, tahu-tempe dan ikan asin. Semua digoreng lalu dikombinasi dengan sambal tersebut.
“Kata gami itu sebutan lain dari kata sambal di Bontang, jadi bisa saja cukup menyebut gami udang, gami nila, gami tahu-tempe dan lainnya,” ungkap salah satu kru lokasi kuliner setempat, Fuad S, Sabtu (22/1/2022) malam.
Adapun bahan penting untuk membuat jenis sambal tersebut di tempatnya, yakni terasi tetap menggunakan terasi asal Bontang. Bahan lainnya seperti bawang putih, tomat, cabai dan garam cukup membeli di pasar terdekat.
Baca Juga: Biadab, Kakek Cabuli Anak Umur 4 Tahun di Tasikmalaya, Polisi Bekuk Tersangka
“Cabainya sudah tersedia dalam wujud halus atau sudah diblender, jadi ketika konsumen memilih level pedasnya, kami menggunakan ukuran sendok teh. Bukan berapa jumlah cabainya,” beber Fuad.
Pilihan level pedasnya, yakni sarjana (kisaran satu sendok teh penuh), SMA (setengah sendok teh) dan SMP (tak lebih dari setengah sendok teh).
Sedangkan kekhasan penyajian sambal gami Bontang dan jenis pilihan bahan lauknya, yakni menggunakan cobek tanah liat yang di bawahnya dialasi piring rotan.
Baca Juga: Pasien Konfirmasi Omicron Bisa Isoman, Ini Syaratnya
Penyajian masakan tersebut dalam keadaan masih panas, menjadikan cita rasa dan aromanya cukup khas, apalagi penempatannya menggunakan cobek tanah liat.