HARIAN MERAPI - Lokasi kuliner penyedia masakan berbahan ikan belut cukup mudah ditemukan kawasan Sleman. Antara lain, ada di Dapur Sawah Minggir, Iwak Kalen Godean dan Raja Belut Gamping.
Jika datang di Raja Belut, masakan berbahan belut ada dua pilihan, yakni bernama Sambal Belut dan Sambal Belut Raja. Perbedaannya tak hanya soal penyajian.
Menurut pemilik Raja Belut, Eka Satya yang tinggal di Trihanggo Gamping Sleman, Sambal Belut menggunakan belut-belut ukuran kecil. Satu porsi rata-rata dua ekor belut.
“Setelah digoreng, belut lalu digeprek dengan diberi rempah-rempah. Penyajiannya menggunakan cobek, ditambah sayur jukut atau selada air rebus, terung dan tempe goreng,” ungkap Satya, baru-baru ini.
Baca Juga: Israel kembali langgar gencatan senjata, gempur kawasan Lebanon Selatan, ini kondisinya
Seporsi Sambal Belut tersebut mempunyai cita rasa khas, seperti gurih, pedas dan segar dengan adanya sayur jukut. Cocok disantap dengan nasi hangat kapan saja, seperti pagi, siang maupun malam.
Lain halnya dengan Sambal Belut Raja, ikan belut yang digunakan lebih besar, rata-rata seukuran jempol tangan orang dewasa. Satu porsi membutuhkan dua ekor belut.
Selain itu dipotong-potong, biasanya menjadi delapan potong dan diberi bumbu-bumbu lalu digoreng. Sebelum disajikan, tak perlu digeprek alias masih utuh.
Sedangkan sambalnya sebagai pendamping, konsumen dapat memilih sambal terasi atau bawang. Ada tambahan pula sayur jukut rebus, tapi tanpa tempe dan terung goreng.
Satu porsi Sambal Belut Raja juga ditempatkan di cobek, lalu nasinya di piring rotan yang dengan dilambari kertas makanan. Karena, bahan belutnya lebih besar, sehingga harga lebih mahal dibanding Sambal Belut.
“Kami memperoleh bahan belut terutama dari warga yang biasa mencari belut di sawah-sawah seperti Seyegan, Gamping, Godean, Moyudan dan Minggir,” urai Satya.
Lain lagi dengan entok yang digunakan sebagai masakan berbahan daging entok sudah disetori pemasok asal Pakem Sleman. Khusus di Raja Belut cukup dimasak rica-rica.
Pilihan rica-rica entok, yaitu Rica Eentok Basah (menggunakan kuah) dan Rica Entok Kering (tanpa kuah). Bumbu-bumbu yang digunakan seperti umumnya masakan rica-rica dengan cita rasa pedas.