HARIAN MERAPI- Lokasi kuliner penyedia masakan berbahan ikan belut dapat ditemukan di berbagai tempat. Salah satunya di Pondok Makan Dapur Sawah, Sendangmulyo, Minggir, Sleman.
Suatu kelompok maupun keluarga saat menyelenggarakan buka puasa bersama di Dapur Sawah dengan masakan segar berkuah, misalnya dapat memilih mangut belut, lele, gurami maupun nila.
Sesuai namanya, Dapur Sawah yang berlokasi di area persawahan dan bangunannya bernuansa tradisional, tim juru masaknya biasa menerapkan proses masak seperti mangut belut dengan bumbu-bumbu tradisional.
“Kami tidak menggunakan bumbu-bumbu instant setiap kali memasak. Semua menggunakan bumbu-bumbu alami, sebagian hasil panenan petani sekitar sini,” ungkap Susi, salah satu juru masak Dapur Sawah.
Ditemui di lokasi kuliner setempat, baru-baru ini, ia menjelaskan, masakan mangut dengan cita rasa kuah yang khas dan menyegarkan, biasa dipesan untuk buka puasa.
Baik itu yang datang secara rombongan (reservasi dahulu), keluarga maupun datang sendiri. Ada pula yang model dibungkus, atau untuk buka puasa di rumah masing-masing.
Menurutnya, dengan bumbu-bumbu dan tahapan memasak yang tepat, masakan mangut ikan seperti belut akan terasa gurih, segar dan tak amis. Level pedasnya dapat pula disesuaikan selera pembeli.
Baca Juga: Begini cara menghindari micro sleep saat perjalanan mudik dengan kendaraan pribadi
Bumbu-bumbu untuk masakan mangut, antara lain ada bawang merah, bawang putih, cabai merah, jahe, kencur, kunyit, kemiri, ketumbar dan merica.
Ada pula, salam, lengkuas, serai, santan kelapa, cabai rawit, gula dan garam. Belut yang akan dimangut, dipotong-potong, rendam air jeruk nipis, diberi bumbu serta digoreng.
“Selain mangut belut, masakan sambal belut juga banyak yang suka. Apalagi selain enak, belut juga dikenal dengan nilai gizinya yang tinggi,” terangnya.
Untuk sambal belut, garis besar mengolahnya, yakni belut yang sudah direndam dalam bumbu, lalu digoreng dengan minyak panas menggunakan api sedang.