Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn 16 Maret 2025: ada kesalahpahaman dan salah tafsir dalam hubungan asmara
Selain itu, penghangatan ulang juga dapat memengaruhi tekstur dan cita rasa makanan.
Guna meminimalkan kehilangan nutrisi, sebaiknya gunakan teknik pemanasan yang tidak terlalu lama atau gunakan metode pemanasan yang lebih lembut, seperti mengukus atau memanaskan dengan api kecil.
Ia menegaskan, tidak semua jenis makanan cocok untuk dipanaskan ulang. Makanan yang banyak mengandung air seperti sup atau sayuran berkuah cenderung lebih mudah mengalami penurunan kualitas dan rasa saat dipanaskan berkali-kali.
Tidak hanya itu, makanan yang mengandung bahan-bahan yang cepat rusak, seperti ikan atau telur, juga lebih berisiko mengalami penurunan kualitas nutrisi dan rasa ketika dipanaskan kembali.
Makanan yang mengandung banyak air, seperti buah-buahan atau sayuran segar, lebih mudah rusak dan tidak tahan lama.
Sebaliknya, makanan yang lebih tahan lama adalah yang lebih padat dan kurang mengandung air seperti daging yang dimasak, nasi, atau makanan olahan lainnya.
Memilih bahan makanan yang lebih padat akan membantu memastikan makanan tetap aman dan berkualitas meski telah disimpan untuk beberapa waktu.
Dengan memperhatikan cara penyimpanan dan menghangatkan yang tepat, masyarakat dapat menyiapkan sahur dengan praktis tanpa mengorbankan kualitas makanan.
"Pastikan selalu menjaga kebersihan dan kehigienisan makanan agar sahur tetap bermanfaat dan menyegarkan tubuh sepanjang hari," katanya.*