Orang jajan di Kota Salatiga hasilkan pajak restoran Rp 13 miliar, Yasip: setahun perputaran Rp 130 miliar

photo author
- Selasa, 19 Maret 2024 | 09:30 WIB
 Pj Walikota Salatiga, Yasip Khasani saat membuka link and match dunia usaha dan dunia pendidikan, kerja sama Dinas Koperasi UKM dengan SMKN di Salatiga, Senin (18/3/2024).  (Foto: Dok Prokompim Salatiga )
Pj Walikota Salatiga, Yasip Khasani saat membuka link and match dunia usaha dan dunia pendidikan, kerja sama Dinas Koperasi UKM dengan SMKN di Salatiga, Senin (18/3/2024). (Foto: Dok Prokompim Salatiga )


HARIAN MERAPI- Usaha restoran dan kuliner di Kota Salatiga menjanjikan. Diperkirakan omzet penjualan jajanan dan makan di rumah makan mencapai Rp 130 miliar satu tahun.


Hal ini bisa dari pajak restoran di Salatiga tahun 2023 lalu mencapai Rp 13 miliar.


Penjabat (Pj) Walikota, Yasip Khasani mengungkapkan industri makanan membuka peluang baru lagi, yakni strategi kolaborator dengan usaha yang mendukung atau usaha yang sejenis dengan membuat jaringan dari hulu ke hilir.

Baca Juga: Kasus Satu Keluarga Bunuh Diri Lompat dari Lantai 22 Apartemen di Jakarta Utara, Polisi Ungkap Fakta Baru


“Jadi, tahun kemarin, kami menerima pajak restoran itu Rp 13 miliar setahun. Artinya bahwa, ada (uang) Rp 130 miliar dari orang yang jajan di Salatiga. Itu di restoran loh, lebih banyak lagi orang yang jajan tidak di restoran, " kata Yasip Khasani.


Ia menambahkan, yang di kaki lima itu lebih banyak lagi. Perkiraannya kurang lebih Rp 250 miliar adalah uang yang beredar di sektor kuliner di Salatiga. Dan nilai itu adalah seperempat dari APBD Kota Salatiga.


Menurutnya pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi pelaku usaha yang paling mampu bertahan saat terjadinya pandemi Covid -19.


Jumlah pelaku UMKM bukannya berkurang, sebaliknya meningkat drastis. Bahkan, dari Covid -19 itu melahirkan satu bisnis baru yang luar biasa, yakni jasa pengantaran alias kurir.

Baca Juga: Lionel Messi Dipastikan Absen Bela Argentina di Dua Laga Persahabatan karena Cedera Hamstring


Di saat semuanya sedang turun, usaha jasa pengantaran tumbuh hingga 400 persen. Melihat fenomena tersebut, UMKM harus pintar membaca dan memanfaatkan momentum.


"Dengan batasan protokol kesehatan, jasa transportasi online yang sebelumnya lebih mengutamakan mengantar penumpang, berkembang menjadi pengantaran makanan hingga sekarang," kata Yasip Khasani saat membuka kegiatan Link and Match Dunia Usaha dan Dunia Pendidikan, kerja sama Dinas Koperasi UKM dengan SMKN 2 Salatiga, Senin (18/3/2024).


Kepala Dinas Koperasi UKM Kota Salatiga, Bayu Joko Mulyono menuturkan kegiatan link and match dunia usaha dengan dunia pendidikan ini bertujuan untuk pengembangan kapasitas UMKM dan siswa SMK terpilih dalam memanfaatkan teknologi digital di bidang pemasaran online.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Idul Fitri, Sleman Gelar Pasar Murah Semar Mesem Ramadhan Berkah


Dengan memberikan pengetahuan dan kemampuan serta keterampilan terkait cara mengelola pemasaran online dan pemahaman tentang pentingnya media online dalam pemasaran produk. Diharapkan UMKM semakin berkembang kapabilitasnya, dan siswa SMK terpilih lebih memiliki keterampilan, menyesuaikan perkembangan yang dibutuhkan pada dunia kerja di era digital. *

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X