Rasa penasaran ini, membuatnya semakin nekat untuk mengetahui ada apa dengan kamar tersebut.
Rangga mulai mengatur strategi, karena malam hari, biasanya Reza selaku manajer di hotel tersebut sudah pulang.
Untungnya seluruh kunci kamar di lantai 2 dibawa Rangga.
Suatu malam, Rangga nekad untuk membuka kamar 259.
Kebetulan manajer hotel tidak ada. Rangga begitu kaget, ketika pintu dibukanya, dia melihat seorang wanita duduk di depan kaca.
Kamar itu begitu harum dengan bau bunga.
Sesaat, Rangga ingin cepat-cepat keluar dari kamar itu, karena merasa telah mengganggu penghuni kamar, masuk tanpa permisi.
Sungguh aneh, pintu kamar itu tidak bisa dibuka kembali.
"Kamu mau pergi kemana." Suara lembut wanita itu mengagetkan Rangga.
Rangga hanya tergagap, dan bingung untuk menjawabnya.
"Kamu tidak usah keluar kamar, kamu duduk disini menemaniku." Wanita itu sambil menunjuk ke ranjang.
Rangga semakin gugup, tiba-tiba keringatnya mengalir begitu deras.
Tapi aneh, semakin keringatnya membasahi bajunya, ruangan kamar itu makin harum semerbak.