harianmerapi.com - Tinggal di rumah tua bagi Pak Syam sudah biasa. Ada enam kamar di rumah itu. Setua rumahnya, setua juga riwayatnya. Kamar-kamar itu saksi bisu penghuninya yang sakaratul maut.
Pak Syam dan istrinya sebenarnya hanya mengabdi sebagai pembantu selama tiga puluh tahun. Semua tampak wajar-wajar saja hingga suatu ketika ada misteri berupa penampkan sesosok perempuan dalam cermin di kamar.
Rumah itu diwariskan ayah Faizal kepada anak tunggalnya. Karena sudah dianggap sebagai keluarga sendiri, Faizal menitipkan rumah itu kepada Pak Syam dan keluarga. Faizal yang sukses karirnya memiliki rumah sendiri di luar kota.
Baca Juga: Cerita Mistis Diberi Uang Oleh Sosok Laki-laki Naik Kuda HitamJantan Beraroma Kemenyan
Pak Syam yang dititipi tetap menjaga, membersihkan, dan merawat rumah itu. Dari enam kamar itu, Pak Syam boleh menggunakan empat kamar untuk anak-anaknya.
Satu kamar khusus milik Faizal kalau pulang kampung. Satu kamar lagi bekas kamar ayah dan ibu Faizal yang sudah almarhum.
Fahmi, anak Pak Syam yang mbarep, menempati satu kamar. Di kamar itu ada sebuah cermin tertempel di tembok.
Karena sudah belasan tahun, Fahmi harus tidur sendiri. Sepekan dua pekan belum ada yang ganjil. Cermin itu selalu digunakan Fahmi untuk mengaca.
Baca Juga: Empat Cara Pertahankan Keakraban Teman Sebaya atau Peer Group di Kalangan Remaja
Suatu malam, selepas Isya, Fahmi mematut wajahnya di cermin. Fahmi terhenyak. Wajah dalam cermin bukan wajahnya.
Di cermin itu ada wajah perempuan berambut sebahu. Hanya seperkian detik. Fahmi berpikir hanya halusinasi. Lagi pula hanya selintas munculnya.
Hari menjemput hari. Malam hari, saat Fahmi menatap cermin lagi, sosok perempuan muncul. Fahmi terdiam. Sosok dalam cermin itu tersenyum. Fahmi tak gentar, malah menyapa. Tapi, sosok itu hanya tersenyum, lalu menghilang.
Peristiwa itu diceritakan Fahmi kepada Pak Syam. Ingin memastikan, Pak Syam malam berikutnya berjaga di kamar Fahmi.
Baca Juga: Khasiat Buah Mangga untuk Imunitas Tubuh, Melindungi dari Kanker dan Menyingkirkan Serangan Flu
Pak Syam memandang cermin itu. Malam demi malam tidak ada apa-apa. Namun, saat Pak Syam berhenti menyelidik, Fahmi melihat lagi wajah perempuan di cermin.