HARIAN MERAPI – Gunung Selok di Cilacap, Jawa Tengah, sudah bersolek jadi wisata kekinian. Tapi, mitosnya sebagai tempat keramat tetap melekat.
Sebelum pariwisata jadi produk unggulan suatu daerah, Gunung Selok di Cilacap Jawa Tengah sudah terkenal karena mitosnya.
Sama halnya dengan Gunung Srandil, mitos Gunung Selok di Cilacap Jawa Tengah ini sudah terkenal sejak sebelum zaman kemerdekaan.
Baca Juga: Pelatih PSIM Jogja fokus perbaiki skema serangan usai menang atas PSIS Semarang dalam uji tanding
Dalam mitosnya itu Gunung Selok dipercaya sebagai petilasan para penjaga bunga wijayakusuma.
Bunga wijayakusuma itu merupakan simbol kejayaan dan kekuasaan raja. Simbol wahyu keprabon.
Karena itu, tidak heran bila para pemimpin bangsa ini seperti Soekarno dan Soeharto disebutkan pernah laku tirakat di Gunung Selok.
Bahkan, tak sedikit orang percaya Soeharto berhasil memperoleh berkah bunga wijayakusuma itu. Sehingga mampu berkuasa dan langgeng selama 32 tahun lebih.
Perihal bunga wijayakusuma, berbagai versi kepercayaan telah banyak mengulasnya. Bunga ini dipercaya sebagai simbol berkah wahyu keprabon.
Babad Tanah Jawa menyebut asal-mula dikenalnya bunga itu bermula dari sebuah pertarungan Raja Ragola yang berkuasa di Jawa.
Alkisah, Raja Ragola merasa terusik oleh berdirinya sebuah padepokan baru pimpinan Ki Janur.
Ragola pun menggempur padepokan itu dan berhasil mengalahkan Ki Janur. Tapi, keajaiban terjadi ketika Ragola memenggal kepala Ki Janur.
Baca Juga: Wisata religi Gunung Selok Cilacap Jawa Tengah, tampil kekinian dengan spot foto menarik
Keajaiban itu adalah munculnya seberkas cahaya terang dari kepala Ki Janur. Cahaya itu melesat ke angkasa, lalu menukik tajam menembus lautan. Ragola mengejar cahaya itu.