Secara tiba-tiba kemudian muncul seekor naga raksasa dari cahaya itu, dan hendak menelan Raja Ragola.
Pertempuran kembali terjadi, dan Raja Ragola lagi-lagi berhasil menang. Kepala Sang Naga remuk dihantam aji kesaktian Ragola, dan tenggelam ke dalam samudra.
Raja Ragola kemudian menusukkan kerisnya ke dalam samudra itu. Dan, terjadilah keajaiban lagi. Seorang putri cantik muncul dari dalam samudra tersebut.
Kepada Ragola, putri cantik itu mengaku bernama Dewi Rara Ayu yang terkena kutuk dari para dewa menjadi naga.
Dewi Rara Ayu berterima kasih karena Ragola telah memusnahkan kutukannya.
Sebagai wujud rasa terima kasih itu, Dewi Rara Ayu mengajak Ragola memetik bunga ajaib yang bisa membuat pemiliknya menjadi raja diraja. Bunga itu adalah wijayakusuma.
Namun ketika Ragola sudah berhasil memetiknya, tiba-tiba ombak samudra menghantam keras. Dan, bunga ajaib itu terjatuh. Sejak itu tak seorang pun bisa menemukan kembali bunga tersebut.
Semua peristiwa itu dipercaya terjadi di Laut Selatan dekat Gunung Selok dan Gunung Srandil.
Sebagian orang percaya pula bunga wijayakusuma ada di sebuah tempat di Pulau Nusakambangan.
Sementara itu selama bertahun-tahun kisah itu menjadi legenda turun-temurun. Karenanya, Gunung Selok di Cilacap terkenal dengan mitosnya wahyu raja bunga wijayakusuma.(*)