Ada keajaiban di Gunung Mandhen, dimana di puncaknya terdapat sebuah tanah lapang yang cukup luas.
Pada waktu-waktu tertentu tanah lapang itu dijadikan sebagai tempat berziarah, mulai dari rakyat biasa sampai pejabat setingkat bupati bahkan menteri.
Baca Juga: Hiasan mahar perkawinan dari uang rupiah asli bisa kena pidana?
Tentu saja mereka yang datang berziarah tidak pakai upacara resmi, diam-diam sesidheman atau kunjungan resmi.
Sehingga bagi warga Mandisari kedatangan seorang pejabat biasa-biasa saja, karena dianggap sebagai peziarah umum.
Laku tirakatdi tempat itu, umumnya untuk nggayuh drajat, sebuah kedudukan baik di pemerintahan maupun non formal.
Ada wewaler atau pantangan, bagi mereka yang melakukan ziarah di lapangan Gunung Mandhen tidak boleh berlaku sembrana, harus didasari laku batin yang bersih.
Kalau ada yang sampai mlenceng berbuat tidak senonoh, nantinya akan digoda makhluk gaib yang tidak kasatmata.
Nah, di sinilah sering muncul makhluk halus yang memba-memba Ki Semar Badranaya berulah.
Baca Juga: Pengalaman misteri Tarjo saat menunggu ayahnya di ruang ICU rumah sakit, tepat di malam tahun baru
Umumnya peziarah atau pengunjung yang datang berombongan ingin berfoto bersama dengan teman-teman,
ketika semua siap berfoto, tiba-tiba terdengar suara :"Tunggu sebentar, aku ikut.." kata-kata dalam bahasa Jawa.
Dan hasilnya, ketika foto-foto tersebut dicetak pasti ada gambar Ki Semar Badranaya yang tinggi besar di antara mereka yang ikut berfoto.
Bayangan gambar Ki Semar Badranaya nampak besar, menutup gambar aslinya.
Benarkah demikian, tentu saja semua ini adalah cerita yang dipercaya oleh warga sekitar secara turun-temurun.