HARIAN MERAPI - Kumpulan cerita dan pengalaman misteri yang dialami Bahum yang sedang terlilit utang.
Setelah berzikir di sebuah musala, datang pertolongan yang tak terduga.
Kehidupan Bahrum (nama samaran) yang bekerja sebagai kuli bangunan kadang tak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Pesugihan monyet memakan tumbal 1: Iyah menikah dengan juragan pasir, tapi tak direstui orangtua
Bahrum mempunyai empat orang anak yang masih bersekolah.
Untuk kebutuhan makan saja, Bahrum dan istrinya kerap berutang kepada tetangga, saudara atau orang-orang yang dia kenal baik.
Suatu hari Bahrum kebingungan karena dia ditagih utang oleh tetangganya.
Sang istri, Rusti juga ikut panik memikirkannya.
“Pak, gimana nih. Barusan tetangga yang kita utangin pada nagih. Cari kerja lagi saja kalau ada,” ujar Rusti berkeluh kesah.
“Iya bu. Aku juga bukan tidak ngerti. Tapi aku belum punya uang sekarang. Entar mungkin aku mau coba cari kerja lagi…sabar ya bu,” jawab Bahrum sambil menghela nafas.
Seharian Bahrum memikirkan akal untuk mencari pinjaman lagi.
Bahrum mencoba pergi ke rumah teman-teman dekatnya.
Barangkali ada yang bisa dia pinjami atau lagi butuh tenaganya untuk mempekerjakannya.
Sayangnya, usaha Bahrum nihil. Bahrum tak mendapatkan uang sepeser pun. Apalagi dapat pekerjaan.