Ia mengakui keunggulan lawan.
Ia menilai sepertinya banyak anggota tim sukses Tora yang bergabung hanya lantaran iming-iming uang.
Hal itu ia anggap merupakan kesalahan dirinya juga, karena manajemen tim sukses tidak benar-benar ia awasi.
Meski demikian, Jimat tidak ingin menerima kekalahan begitu saja.
Pasti ada kelemahan kubu Rangga yang selama ini ia sembunyikan dan belum berhasil diungkap pihak Tora.
Karena itu, Jimat pun menugaskan orang kepercayaannya untuk mencari kelemahan itu.
Sekalipun mungkin tidak akan mengubah keputusan atas kemenangan Rangga, setidaknya Jimat ingin membuka fakta sesungguhnya pada warga.
Ia ingin melakukan serangan balik apapun hasilnya nanti.
Pikiran itulah yang membuat Jimat tidak bisa tidur semalaman. (Bersambung) *