Suara gemuruh pendudkung Rangga pun terdengar.
Sementara pendukung Tora hanya diam membisu melihat jagonya makin ketinggalan.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 3: Warga Memilih Calon Pemimpin Baru, Muncul Nama-nama sebagai Jago
Kondisi ini berbeda saat Salendro dan Jimat bertarung.
Kala itu suara sangat tipis selisihnya, sehingga sampai detik-detik akhir masih beraing ketat.
Kubu Jimat pun harus menerima kenyataan kembali harus menerima kekalahan.
Memang terasa menyakitkan, karena sebelumnya mereka sudah sangat optimis.
Terlebih lagi dengan banyaknya dana yang sudah digelontorkan, diharapkan mampu membuat warga tertarik memilik Tora.
Tapi kenyataannya warga masih mendukug Salendro, yang kini diwakili oleh anaknya.
Baca Juga: Beragama secara dewasa dan proporsional
Kampanye hitam yang dilakukan untuk menyerang Salendro, rupanya tidak mempan.
Jimat pun hanya bisa duduk lesu merenungi nasibnya.
Ia sebenarnya sudah berusaha merebut kantong-kantong suara yang diperkirakan dikuasai Salendro. Namun toh ternyata ia tetap gagal. (Bersambung) *