Isya satu jam lewat, keluarga saya belum juga kembali.
Saya mulai membaca Koran tersebut untuk mengusir sepi dan katuk yang mulai menyerang.
Pandangan saya tertarik pada sebuah cerpen misteri yang ada di Koran bekas tersebut.
Cerpen itu berjudul “Hantu Klinthingan Semakin Merajalela”.
Cerita berkisah tentang adanya suara misterius berupa bunyi klinthingan/lonceng sapi yang meneror sebuah kampung.
Setiap malam terdengar suara klintingan, namun tak satu warga yang mengetahui asal dari suara tersebut.
Setiap ada suara tersebut melintas, dipastikan keesokan harinya ada warga yang meninggal mendadak.
Suasana malam yang mencekam di rumah ini semakin membuat saya ngeri membaca cerita misteri ini.
Tiba-tiba bulu tengkuk saya berdiri, tepat ketika saya membaca pada bagian kemunculan teror suara klintingan tersebut, telinga saya sayup-sayup mendengar suara lonceng berbunyi.
Saya berhenti membaca, telinga saya pasang baik-baik, suara itu tak terdengar lagi.
Kemudian saya lanjutkan membaca lagi, dan lagi-lagi, telinga saya mendengar suara lonceng.
Kali ini lebih jelas dari yang pertama tadi.
Suaranya khas lonceng dari klinthingan yang dipasang di leher sapi.