HARIAN MERAPI - Kumpulan cerita misteri sepeda gunung milik Suma dipinjam dan dinaiki lima orang tak dikenal,
Usut punya usut ternyata mereka lelembut yang suk usil pada manusia.
Hati bocah laki- laki usia duabelas tahun itu berbunga- bunga manakala Bu Tris, Ibunya, pulang dari berdagang di pasar Ngepringan.
“Alhamdulilah, begjamu, Le. Hari ini Ibu putus arisan. Kamu akan memiliki sepeda gunung”, ujar Bu Tris kepada Suma, anak tunggalnya.
Sejak mempunyai sepeda gunung yang diidamkan, tidak bosan- bosannya Suma bersepeda mengelilingi wilayah kampungnya.
“Tapi kalau ngegowes jangan jauh- jauh lho ya. Hati- hati dengan sepeda barumu”, pesan wanti- wanti Ibunya.
Sore itu Suma mengeluarkan sepeda gunung kesayangannya. “Aku mau ngampiri Dion, Bu. Sepedaan”, kata Suma.
Jalan desa menuju rumah Dion yang masih berupa tanah dia lewati.
Kiri- kanan jalan tersebut ditumbuhi rumpun bambu ori.
Tiba- tiba telinga Suma mendengar suara bocah sepantaran dengannya.
“Hei Suma. Tunggu!”. Suma menoleh ke belakang.
Seorang bocah laki- laki yang belum dia kenal memanggilnya sembari berlari ke arahnya.
“Pinjam sebentar sepeda barumu ya”, ujar bocah tersebut.
Seperti kerbau dicocok hidungnya, Suma tidak bisa menolak permintaan itu.