HARIAN MERAPI - Babad Tanah Jawi legenda jazad Untung Surapati wangi: rupanya prajurit Pasuruan tak menyangka saat pulang mereka ternyata dibuntuti pasukan Kartasura.
Setelah mendapatkan izin dari Sunan Kendang maka berangkatlah mereka menyusuri Pegunungan Tuntang terus ke utara menuju ke Carat.
Sedangkan di pihak lain Pangeran Purbaya berserta bala prajurit dari Kartasura yang bergabung dengan kompeni berangkat dari Gunung Carat juga ke arah utara.
Mereka berjalan santai-santai, pelan, dan seenaknya saja.
Melihat hal itu Raden Sarapati, Raden Suradilaga, Pangeran Pakunegara, dan Pangeran Pakuningrat segera menerjang dari belakang.
Pangeran Purbaya dan kompeni mengerti siapa yang menyerang mereka, Ah. tidak membahayakan.
Bahkan pasukan itu tanpa diberhentikan jalannya dan cukup mereka-mereka yang berada di bagian belakang saja yang meladeni serangan lawan.
Bala prajurit Pasuruan di bawah pimpinan Raden Sarapati dan adiknya serta Pangeran Pakunegara dan Pangeran Pakuningrat itu ternyata banyak yang tewas.
Akhirnya mereka pulang ke Pasuruan ingin segera bertemu dengan ayahnya, Adipati Pasuruan Tumenggung Wiranegara.
Baca Juga: Delapan sifat yang harus dimiliki orangtua dalam mendidik anak; diantaranya lemah lembut lagi sabar
Berondongan peluru kompeni banyak menewaskan prajurit-prajurit yang berjumlah seribu tersebut menyebabkan pemimpin-pemimpin mereka ketakutan dan lari tunggang langgang menyelamatkan diri.
Karena sibuk menyelamatkan diri inilah mereka tidak tahu jika pelariannya itu justru dikuntit oleh Pangeran Purbaya beserta para prajurit Kartasura dan sedadu kompeni,
sekalian juga prajurit-prajurit dari Surabaya dan Madura.
Bala prajurit Pasuruan tidak mengira kalau mereka dibuntuti oleh bala Kartasura.