Angin senja mulai terasa bertiup dingin mengiringi ribuan prajurit Mataram yang terus merangsek maju.
Akhirny genderang perang dipukul bertalu-talu, bendera, rontek, klebet, serta umbul-umbul berkibar-kibar seolah-olah mencerminkan semangat juang mereka yang makantar-kantar
dan menggebu di rongga dada mereka untuk segera dapat memusnahkan orang-orang Karaeng Galesong yang kurang ajar, bengis, plus nekad itu.
“Seraaaaaang......!” teriak Panji Karsula memberi aba-aba sambil melambai-lambaikan pedangnya.
Baca Juga: Perlawanan Karaeng Galesong 4: Pasukan Belanda Dimeriam dengan Senjatanya Sendiri
Sorak sorai para prajurit pun menyambutnya dengan penuh semangat juang dan keberanian, senjata-senjata mereka terhunus,
tombak-tombak mulai merunduk, anak-anak panah terpasang pada gendewanya siap meluncur sewaktu-waktu,
dan derap langkah merekapun kian memantapkan tekadnya untuk menumpas Karaeng Galesong berikut bala prajuritnya. (Ditulis: Akhiyadi/Koran Merapi) *