harianmerapi,com - Kisah cerita rakyat Calon Arang. Bergidik bulu tengkuk Narottama. Ia amat heran melihat kesaktian Calon Arang yang begitu mumpuni, begitu mengagumkan.
Apalah jadinya kalau di Desa Girah ini ada sepuluh Calon Arang saja. Tentu, kerajaan Prabu Erlangga akan runtuh. Negara Kahuripan akan rusak binasa, rakyat tentunya menderita.
Majulah kemudian Narottama, ia rapalkan ajian-ajiannya yang pernah ia terima dari Empu Bharada, untuk mengusir setan.
Si janda Calon Arang berdiri tegak, sisi tubuhnya miring, dan kakinya merenggang sedikit. Ia menanti serangan dari Ki Narottama.
“Ayo…, mulailah Narottama. Aku sanggup menandingi sang Prabu. Mengapa kau diam? Takutkah kau pada kematianmu yang sebentar lagi akan kau alami?” ejeknya.
Mulailah Narottama mengayunkan pedangnya ke leher Calon Arang.
“Clap!” leher Calon Arang terbabat putus, dan mati!
Namun, ketika Narottama akan membabat lagi… tiba-tiba matanya terbelalak. Ia terkejut melihat badan dan kepala Calon Arang bertautan lagi.
“Ayo… ayolah…, pancungkan pedangmu lagi” ejek Calon Arang.
Baca Juga: Cerita Rakyat Calon Arang 2: Prajurit Pinilih Kerajaan Kahuripan Merusak Desa Girah
“Tap!” leher itu kembali putus, kepalanya menggelinding jatuh.
Namun, secepat itu juga ia dapat tersambung lagi, dan Calon Arang hidup lagi.
“Wah…, gawat,” katanya dalam hati.
Tak ada keputusan yang paling baik, kecuali pulang saja, melapor kepada sang Prabu Erlangga.