Legenda Sunan Tembayat 5: Sunan Kalijaga Mau Menerima Pangeran Mangkubumi Asal Mampu Memenuhi Empat Syarat

photo author
- Minggu, 3 April 2022 | 02:30 WIB
Pangeran Mangkubumi heran Sunan Kalijaga yang menyamar jdi pengemis itu berhasil menemukan emas dengan cangkulnya. (Ilustrasi Pramono Estu)
Pangeran Mangkubumi heran Sunan Kalijaga yang menyamar jdi pengemis itu berhasil menemukan emas dengan cangkulnya. (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Pangeran Mangkubumi langsung marah besar karena baru kali ini ada pengemis yang datang, namun membiarkan pemberiannya tanpa melirik sekalipun.

Belum pernah ada orang yang berani menghinanya demikian. "Jika hanya butuh emas, saya hanya butuh cangkul untuk mengambilnya,” kata Sunan Kalijaga memberi tambahan keterangan.

Namun keterangan ini malah menambah murka Sang Pangeran Mangkubumi. “Ambil cangkul. Kita lihat apa yang bisa dilakukan pengemis tua ini!”

Baca Juga: Legenda Sunan Tembayat 1: Semarang Lama Dahulu Bernama Pragota, Daerah Pesisir dengan Gugusan Pulau Kecil

Seorang abdi dalem berlari mengambil cangkul di halaman belakang. Para punggawa dan abdi dalem yang lain mengerubungi Sunan Kalijaga.

Cangkul diserahkan. Sunan Kalijaga berjalan menuju tengah halaman. Sorak sorai dan ejekan mulai terdengar.

Sunan Kalijaga tetap tenang mengayun cangkul. Sekali cangkul. Dua kali cangkul. Tiga kali cangkul.
“Crang.”

Cangkul berderak menghantam benda keras. Dari dalam tanah bekas cangkulan itu keluar sebongkah emas sebesar kepala kerbau.

Halaman kabupaten mendadak senyap. Tubuh para punggawa berkeringat. Wajah para abdi dalem menjadi pucat.

Sang Bupati terperangah. Sadar bahwa pengemis di hadapannya pasti bukan orang sembarangan.

Baca Juga: Legenda Sunan Tembayat 2: Ki Ageng Pandanaran Wafat Digantikan Pangeran Mangkubumi, Menemukan Wilayah Semarang

Sementara sejak awal Pangeran Mangkubumi sudah marah besar dan mengeluarkan kata-kata kasar. Pengemis itu pun menghapus penyamaran. Kembali malih rupa menjadi Sunan Kalijaga.

Seketika itu juga Sang Bupati sadar ia sedang berhadapan dengan seorang junjungan yang terhormat. Sang Pangeran sungguh menyesal.

Semakin sadar telah berbuat kesalahan. Pangeran Mangkubumi pun langsung sembah sujud dan memohon ampun.

“Ampun Gusti Sunan. Saya tidak sempat mengenali panjenengan. Ampunilah hamba yang hina ini. Bimbinglah hamba ke jalan yang benar.”

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X