Makam yang bersebelahan langsung dengan makam Kiai Ageng Henis adalah Nyai Ageng Pandanaran dan Nyai Ageng Pati.
Memasuki area Makam, para peziarah mesti melewati dua pintu utama berukuran tiga meter tepat di Selatan masjid.
Pintu yang terbuat dari kayu yang berusia lebih dari ratusan tahun sering kali ditutup agar lokasi pemakaman selalu terjaga.
Pada tembok pintu pertama terdapat tulisan “PASAREYAN DALEM KYAI AGENG HENIS LAWEYAN” yang ditulis bdengan huruf kapital.
Kiai Ageng Henis diperkirakan berdakwah pada sekitar Tahun 1550 M sampai dengan Tahun 1600-an masehi.
Bahkan diceritakan pula (tidak diketahui pasti kebenarannya) konon kerangka dan mahkota Brawijaya V ikut dikuburkan dalam satu liang di Makam Ki Ageng Henis.
Diceritakan pula, Kiai Ageng Henis yang hidup di era Kerajaan Pajang dan beliau juga penasihat Raja Pajang. Pejabat Solo pun kerap berziarah ke makam Kiai Ageng Henis. (Ditulis: Yosi Wulandari UAD) *