harianmerapi.com - Seorang maling kadang memiliki banyak ilmu kesaktian alias ajian agar saat menjalankan aksinya bisa berjalan lancar.
Namun namanya juga manusia, kadang tetap saja bisa melakukan kesalahan sehingga bukan tidak mungkin ilmu itu mengenai dirinya sendiri alias senjata makan tuan.
Seperti cerita nenek yang sampai sekarang masih sangat kuingat.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 57: Pada Saatnya Anak pun Bisa Membantu Ayah
Amat Bedor (bukan nama sebenarnya) adalah salah satu warga dusun Kuripan, dusun tempat Nenek dilahirkan.
Masyarakat dusun Kuripan dan sekitarnya mengenal betul siapa Amat Bedor. Dia adalah seorang maling.
Meski tubuhnya nampak ceking, lelaki tersebut termasuk “dhuk- dheng”. Ora tedhas tapak paluning pande, kata orang.
Artinya, senjata tajam jenis apa pun tidak bisa melukai badannya. Amat Bedor, lelaki usia 40 tahun itu konon memang berilmu tinggi.
Baca Juga: Enam Hikmah Syukur Nikmat, Salah Satunya Terhindar dari Penyakit Hati
Sayang, ilmu tersebut tidak digunakan untuk hal- hal positif. Selain punya ilmu kebal, Amat Bedor juga memiliki ajian “Ngeluk Pedhut”.
Agar jejaknya tidak terlacak, pencuri “dhuk- dheng” tersebut bisa membuat keadaan terang benderang menjadi berkabut pekat.
Keruan saja orang-orang yang mengejarnya tidak melihat dia lari kemana. Tahu-tahu ketika kabut pekat hilang, Amat Bedor sudah tidak diketahui rimbanya.
“Maling… maling… maling…!” seorang warga berteriak sambil memukul kentongan keras-keras.
Malam itu dusun Lawangsari, tetangga dusun Kuripan kedatangan “tamu tak diundang”.