Ken Tambangraras dan Sebuah Cinta yang Hilang 2: Kanjeng Sultan Memerintahkan untuk Menghukum Syeh Amongraga

photo author
- Minggu, 15 Mei 2022 | 20:10 WIB
Kanjeng Sultan memerintahkan Tumenggung Wiraguna untuk menghukum Syeh Amongraga (Ilustrasi Pramono Estu)
Kanjeng Sultan memerintahkan Tumenggung Wiraguna untuk menghukum Syeh Amongraga (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapai.com - Ken Tambangraras dan Sebuah Cinta yang Hilang. Lewat praktik-praktik ilmu sihir yang dikembangkan Jamal dan Jamil, maka kehidupan masyarakat pelan-pelan berubah menjadi berantakan.

Murid Syekh Amongraga itu membuat keadaan seperti zaman Jahiliyah sewaktu Nabi Muhammad dahulu memulai dakwahnya di lingkungan masyarakat Qurais di tanah Arab.

Sebagian orang tidak bersembahyang, kebebasan bersenggama meraja lela, mabuk-mabukan, judi, dan seterusnya.

Baca Juga: Ken Tambangraras dan Sebuah Cinta yang Hilang 1: Jamal Jamil Murid Syeh Amongraga Malah Menyebarkan Ilmu Sihir

Syekh Amongraga seakan membiarkan Jamal dan Jamil melakukan praktik ilmu sihir.

Sehingga rusaklah syariat agama, banyak yang murtad, kafir, dan segala perbuatan haram banyak dilakukan orang sehingga kehidupan tak ubahnya seperti hewan-hewan di rimba raya.

Hutan yang menghijau segar tidak mampu meneduhkan hati yang panas didera oleh kesyirikan,

nyanyian burung-burung di hutan tidak kuasa mengingatkan orang-orang yang lalai dan terpengaruh ilmu sihir yang menyesatkan yang jelas-jelas merusak tatanan kehidupan sosial.

Kanjeng Sultan di Kraton Mataram telah menerima laporan kalau di wilayah Semanu Gunungkidul ada orang menyebar aib,

Baca Juga: Kisah Nyata Memilih Nama untuk Anak yang Masih Dalam Kandungan dan Pengalaman Pengajar Kelas Menulis

fitnah, dan juga menyihir sehingga membuat warga masyarakat bingung, linglung, rusuh, dan tidak tahu harus bagaimana menghadapi kerusakan moral itu?

"Tumenggung Wiraguna dan kamu Ngabehi Wirajamba. Segeralah ke Gunungkidul, hukumlah Syeh Amongraga agar jangan membiarkan Jamal Jamil membuat kerusakan di sana!" perintah Kanjeng Sultan.

"Sendika dawuh, Kanjeng Sultan," jawab Tumenggung Wiraguna dan Ngabehi Wirajamba.

Mereka lalu membawa empat puluh orang prajurit, sepuluh orang ulama yang nanti akan mengajak berembuk Syeh Amongraga di Masjid Semanu.

Selepas magrib utusan dari Kanjeng Sultan itu sudah mulai menyaksikan pertingkah Jamal Jamil dan warga yang sudah terpengaruh ilmu sihir sedang berbuat aneh-aneh melanggar syariat agama dan melakukan perbuatan haram.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X