Jejak Pewaris Tangguh Entho-entho 4: Banyak Syarat yang Harus Dilakukan, Tak Mudah Turunkan Ilmu Empu Keris

photo author
- Sabtu, 23 April 2022 | 18:00 WIB
Banyak syarat yang harus diakukan bagi orang yang ingin belajar jadi empu. (Ilustrasi Pramono Estu)
Banyak syarat yang harus diakukan bagi orang yang ingin belajar jadi empu. (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Keahlian seorang empu keris biasanya didapat secara turun temurun atau diwariskan dari orngtua.

Toh demikian, untuk mewariskan kehalian empu itu ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan. Hal itu dikarenakan banyaknya syarat yang harus dilakukan.

Jika gagal, maka risikonya pewaris empu akan terhenti alias tidak ada genersi berikutnya yang melanjutkan sebagai pembuat keris.

Baca Juga: Jejak Pewaris Tangguh Entho-entho 1: Kerajaan Membutuhkan Pusaka untuk Simbol Kebesaran

Menjalani pekerjaan sebagai seorang empu bukanlah profesi yang mudah. Alih keilmuan biasanya dilakukan secara turun temurun dan lewat proses alam yang ketat.

Tidak semua anak empu misuhur memiliki bakat menjadi seorang empu kenamaan, bila tidak menjalani berbagai laku.

Laku fisik dengan membantu bekerja di besale menjadi seorang panjak terlebih dulu. Kalau dipandang sudah memiliki ketangguhan dalam menjalani pekerjaan sebagai asisten,

 Baca Juga: Jejak Pewaris Tangguh Entho-entho 2: Empu Memiliki Nilai Strategis Bagi Kerajaan dan Sangat Dihormati

lantas harus menjalani laku batin dengan berbagai ritual menurut tradisi seperti berbagai puasa, seperti puasa ngapit weton,

Senin-Kamis, puasa mutih bahkan hingga puasa ngebleng sesuai jumlah hari yang biasa mencapai hitungan 40 hari dalam almanak Jawa.

Proses laku prihatin memiliki tujuan pada pengolahan rasa, kepekaan batin dan pengendalian diri yang mantap.

 Baca Juga: Jejak Pewaris Tangguh Entho-entho 3: Dari Tiga Empu Kenamaan Hanya Satu yang Bertahan dan Regenerasi

Setiap empu menurut Sungkono, pantang memiliki temperamen tinggi, emosinya harus stabil. Bila dalam keadaan emosi, sebaiknya tidak bekerja.

"Meski lulus dalam penggemblengan fisik di besale dan perapian, untuk proses penggemblengan batin biasa banyak yang rontok."

"Tapi mereka bisa membuat keris sebagai kerajinan, bukan menjadi empu tapi pengrajin pembuat keris," tandas empu Sungkowo.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X