Ketika Sunan Geseng wafat di desa Kleteran, masyarakat Tirto ingin memakamnya di desanya. Tetapi warga Kleteran juga mempunyai maksud yang sama.
Baca Juga: Lelembut Wujud Gadis Cilik Gentayangan di Sore Hari, Ini Akibatnya
Maka terjadilah ‘perebutan’ jenazah Sunan Geseng, karena warga dari dua desa itu sama gigihnya dalam mempertahankan maksudnya.
Ketika jenazah Sunan Geseng disemayamkan di Kleteran dan dijaga sangat ketat agar tidak diambil orang Tirto.
Sesepuh desa Tirto, Kyai Wonotirto dengan kesaktiannya merubah dirinya menjadi seekor kucing dan masuk menyelinap ke ruang persemayaman jenazah Sunan Geseng.
Jenazah itu oleh Kyai Wonotirto dicipta menjadi seekor tikus, dan digondolnya. Ketika warga Kleteran tahu jenazah Sunan Geseng musna, mereka mengejarnya ke desa Tirto. (Ditulis: Amat Sukandar) *