harianmerapi.com - Salah satu walisongo adalah Sunan Gunung Jati, yang makamnya berada di Cirebon. Karena itu, nama Sunnan Gunung Jati erat kaitannya dengan sejarah Kota Cirebon.
Namun mengapa dinding-dinding keraton Kasepuhan dan Kanoman Cirebon penuh hiasan piring-piring porselin Cina pada tembok luarnya?
Begitu pula dengan hiasan tersebut juga ditemukan di Makam Sunan Gunung Jati. Pertanyaannya, bagaimana hubungan Kasultanan Cirebon dengan Dinasti Cina pada waktu itu?
Baca Juga: Petung Jawa Weton Rabu Legi 20 April 2022, Ikut Numpang Bisa Jadi Pegawai PNS atau Swasta
Dalam buku Babad Tanah Jawi diceriterakan, diperkirakan piring-piring porselin antik buatan Cina itu buatan abad 14.
Apalagi di makam Sunan Gunung Jati, sangat didominasi hiasan piring-piring antik buatan Cina. Ada kedekatan apa antaran Sunan Gunung Jati dengan budaya Cina.
Sebuah versi menyebutkan, Laksmana Haji Kung Wu Ping telah mendirikan menara mercusuar di atas bukit Gunung Jati, saat itu dibentuk pula masyarakat Tionghoa Islam di wilayah sekitar.
Namun siapakah Laksmana Haji Kung Wu Ping itu, tidak ada sejarah yang menguraikan.
Tetapi yang jelas pada tahun 1415 Laksamana Cheng Ho pelaut Cina muslim mengunjungi pelabauhan Muara Jati, kedudukannya sebagai utusan Kaisar Cina dari Dinasti Ming.
Baca Juga: Puasa Ramadhan untuk Membuang Nafsu ke-Aku-an
Misinya adalah, untuk memperluas pengaruh Islam di wilayah ini. Diceriterakan, saat itu rombongan Cheng Ho terdiri dari 62 kapal berisi 28.000 awak kapalnya.
Hingga kini di wilayah Muara Jati merupakan pusat Cina muslim di Cirebon.
Kisah kedekatan Sunan Gunung Jati dengan budaya Cina, ada ceritera yang menarik seputar pernikahan Sunan Gunung Jati dengan puteri Cina yang bernama Ong Tin Nio.
Sunan Gunung Jati diundang seorang Kaisar Cina untuk datang di negerinya, namun dibalik itu semua Kaisar Cina itu ingin menguji kesaktian Sunan Gunung Jati yang sudah kondang kemana-mana.
Kaisar Cina itu menanyakan kepada Sunan Gunung Jati, apakah anaknya Ong Tien Nio itu hamil apa tidak?