harianmerapi.com - Cerita penampakan Hantu sapi di tanjakan kualami saat melewati jalan tersebut pada malam Jumat.
Sesampai di rumah segera kami menghampiri kakek yang baru saja selesai membaca Al Quran, serta duduk di dekatnya. “Wah..ini temanmu ya ?” Tanya kakek sambil memegangi pundak Sigit.
“Ya, nama saya sigit kek,” jawab Sigit.
Kami bertiga pun duduk di ruang tamu, sambil menunggu minuman jadi, kami bertiga bercerita tentang kejadian tadi saat kehabisan bensin.
“Kek…di sini banyak yang memelihara sapi ?” tanya Sigit
“Ohh… disini adanya kambing nak ! tidak ada yang memelihara sapi !” Jawab kekek Sambil sedikit terkejut sigit menyakinkan jawaban kakek.
“Benar disini tidak ada sapi?” lanjut Sigit
“Ya, tidak ada sapi nak, memengnya kenapa ?” jawab kakek terheran dengan jawaban Sigit.
Beberapas saat ruangan menjadi hening, Kami berdua berdiam dan saling berpandangan. Ada seribu pertanyaan dalam hati Sigit.
Saya akhirnya bercerita kepada Kakek akan suara yang kami dengar tadi saat perjanan ke sini, terdengar suara sapi seperti minta makan di sekitar tanjakan yang terakhir, tempat kami berdua beristirahat.
Baca Juga: Ramadhan Mendidik Jiwa Sabar
Haaa ….. haaa…
Setelah mendengar penjelasan dari saya, kakek tertawa.
“Kenapa kakek tertawa ?” lanjut Sigit dengan penuh penasaran Kakek pun memulai dengan ceritanya.
Bahwa suara yang kami dengar tadi adalah suara Hantu sapi, kata Kakek untung kamu hanya terdengar suaranya saja.
Jika dulu saat zaman kakek kecil, hantu itu sering muncul berwujud sapi besar putih yang tidur di jalan saat ada orang lewat.
Baca Juga: Pakar Gizi UGM Bagikan Tips Memilih Makanan Sahur yang Ampuh Mencegah Lapar dan Lemas Saat Puasa
Sahabatku Sigit hanya bisa terpana mendengarkan penjelasan dari kakek, ia mencoba menenangkan dirinya. Seolah ia benar-benar tak percaya atas persitiwa yang baru saja ia alami.