harianmerapi.com - Cerita Hidayah Pemimpin yang Zalim memasuki masa-masa menegangkan, ketika Jimat mulai melancarkan rencana jahat untuk Salendro.
Namun di tengah jalan ia berubah pikiran, karena ada peluang yang lebih menguntungkan jika melancarkan aksi pemerasan.
Dengan memegang rekaman video mesum antara Salendro dengan Sunti, maka Jimat sudah merasa semakin berada di atas angin.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 1: Kepala Desa Meninggal Mendadak secara Misterius, Warga pun Geger dan Heboh
Kartu 'AS' sudah ada dalam genggaman, sehingga bisa dimanfaatkan jika nanti dibutuhkan di saat yang tepat.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, rupanya Jimat muncul pemikiran lain. Niat awal adalah menjatuhkan Salendro dari posisi kepala desa karebna dendam saat pemilihan dulu.
Setelah dipikir-pikir, Jimat merasa ada peluang yang lebih menggiurkan. Ia sudah tidak tertarik lagi untuk menggantikan posisi Salendro sebagai Kepala Desa.
Namun lebih tertarik untuk mengeruk kekayaan dengan cara yang sangat mudah. Caranya, sudah tentu dengan memanfaatkan senjata rekaman yang dimilikinya.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 2: Suara Pro dan Kontra Muncul Setelah Kepada Desa Meninggal Mendadak
Jumat ingin melakukan pemerasan pada Salendro dengan cara mengancam akan menyebarkan video mesum itu, jika tidak mau menuruti kemauannya.
Namun Jimat tidak ingin berhadapan secara terang-terangan melawan Salendro. Karena itu, ia menggunakan orang ketiga, yang diminta untuk menghubungi Salendro.
Langkah awal yang dilakukannya adalah dengan mengirimkan pesan lewat handphone menggunakan nama asing.
Orang suruhan itu adalah Guno, kenalan Jimat yang bukan warga setempat. Jimat benar-benar ingin merahasiakan bahwa dirinya terlibat dalam niat jahat itu.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 3: Warga Memilih Calon Pemimpin Baru, Muncul Nama-nama sebagai Jago
"Selamat malam Pak. Pastinya Bapak tahu ini foto siapa dan kami juga memiliki rekaman lengkapnya."