Ia pun turut serta dalam berbagai pertempuran menghadapi kerajaan Pajajaran. Karena jasa-jasanya yang besar terhadap Cirebon ia pun diberi hadiah wilayah kekuasaan berupa hutan belantara yang dipenuhi pohon Kendal.
Tempat tersebut pun diberi nama Desa Karangkendal. Sehingga tak heran ada yang menyebutnnya Pangeran Karangkendal.
Di Desa Karangkendal ia membuat pesanggrahan. Semasa hidupnya ia mengajarkan ajaran Islam kepada para murid-muridnya.
Kemudian masyarakat menyematkan gelar ‘Syekh’ kepadanya hingga dia dikenal dengan nama Syekh Magelung Sakti.
Ia dikenal sebagai orang yang sakti dan memiliki ilmu agama yang baik. Istrinya Nyi Mas Gandasari melakukan Syiar agama Islam di Panguragan. Ia membangun Padepokan Mangkuragan.
Baca Juga: Pesona Nyi Mas Gandasari 4: Hanya Bersedia Menikah dengan Lelaki yang Bisa Mengalahkan Kesaktiannnya
Sesuai anjuran Sunan Gunung Jati mereka mengabdikan seluruh hidupnya untuk kepentingan agama.
Mereka yakin meskipun terpisah ruang dan waktu suatu saat nanti cinta mereka akan di pertemukan di akhirat.
Hari-hari mereka lalui dengan ikhlas dan sabar mengajarkan ilmu agama kepada penduduk setempat. Pasangan suami istri tersebut memiliki jasa yang besar terhadap perkembangan agama Islam di Cirebon.
Setelah beberapa lama memerintah di Karangkendal Pangeran Soka jatuh sakit. Ia tak lagi dapat mengikuti pertemuan-pertemuan yang diadakan Sunan Gunung Jati.
Baca Juga: Pesona Nyi Mas Gandasari 5: Rambut Pangeran Soka Dipotong di Karanggetas Oleh Sunan Gunung Jati
Pada suatu hari terdengarlah kabar bahwa Pangeran Soka meninggal dunia Sunan Gunung Jati pun segera mengutus prajurit tentang kabar tersebut. (Ditulis: Iis Suwartini UAD) *