harianmerapi.com - Perlahan penunggu rumah kuna peninggakan nenek itu menampakkan diri. Ia berusaha ingin kenal dan berteman dengan Adnan.
Baginya, Adnan sudah dewasa dan sudah percaya dengan hal gaib dan misteri. Selama seminggu Adnan dibuat tak bisa tertidur.
Ia masih terbayang wajah anak kecil itu. Adnan juga tidak ingin membicarakan ini pada papa dan mama.
Baca Juga: Misteri Rumah Kuna Peninggalan Nenek 1: Tidak Ada Angin, Ayunan Itu Bergerak Sendiri
Apalagi kepada kedua adiknya Sandra dan Elsi. Itu sangat tidak-tidak mungkin. Bisa-bisa si kecil itu akan ngompol tiap saat.
Seiring berjalannya waktu, Adnan sudah bisa menerima keadaan. Adnan merasa kasihan dengan anak kecil penunggu rumah kuna itu.
Sepertinya dia butuh teman. Bagaimanapun, Adnan juga sudah diberi kesempatan untuk bisa berkenalan dengan anak kecil itu.
Sebab perkenalan itulah, yang membuat Adnan tidak terlalu takut dengan hal gaib dan misteri. Ia percaya akan adanya hantu, tapi jika kita tidak mengganggu, Insyaallah ia juga tidak akan mengganggu.
Baca Juga: Misteri Keris Tunggalasma 2: Rebutan Kekuasaan Setelah Ayahanda Meninggal, Saudara Sendiri Dibunuh
Kejadian itu membuat Adnan sekarang menjadi anak yang lebih periang. Kemana-mana mereka selalu berdua.
Adnan selalu memanggil anak kecil itu dengan sebutan Risang. Risang dan Adnan menjadi teman dekat dan sangat akrab. Hanya saja mereka beda alam.
Hampir dua tahun mereka berteman. Adnan bahagia. Risang yang awalnya menjadi penunggu rumah yang ditakuti, sekarang menjadi teman Adnan.
Hingga pada Suatu malam, nampak Risang duduk di ayunan, sembari menunduk dan melipat kedua kakinya.
Baca Juga: Enam Teknik dan Strategi Komunikasi yang Efektif dan Efisien, Salah Satunya Informatif
Perlahan air matanya menetes. Adnan tidak berani untuk bertanya kenapa Risang. Malam itu, Adnan meninggalkan Risang, dan pergi tidur.