harianmerapi.com - Ternyata gugatan Jimat atas kemenangan Salendro ditolak. Dengan demikian, Salendro tetap berhak memenangi pemilihan dan akan dilantik menjadi kepala desa yang baru.
Jimat pun dengan terpaksa menerima keputusan, meski sudah habis-habisan secara materi untuk bisa menang.
Para pendukungnya yang dulu selalu mengelilinginya, satu per satu pun mulai pergi. Ada yang kemudian beralih ke kubu Salendrio,
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 1: Kepala Desa Meninggal Mendadak secara Misterius, Warga pun Geger dan Heboh
Ada pula yang kemudian bersikap netral tidak mau terlibat lagi dengan masalah kepemimpinan di desa.
Salendro sendiri juga tidak jumawa dengan kemenangannya, sehingga mencoba merangkul orang-orang yang dulu berada di pihak lawan.
Ibarat ada gula ada semut. Begitulah, maka sebagai pemenang dan dipastikan menjadi kepala desa yang baru, maka dengan mudah Salendro membuat orang-orang berkerumun mengeliling dirinya.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 2: Suara Pro dan Kontra Muncul Setelah Kepada Desa Meninggal Mendadak
Salendro tahu banyak di antara mereka yang datang mendekat itu pasti memiliki kepentingan.
Namun ia membiarkannya saja, karena pasti ke depan ia juga akan membutuhkan dukungan yang lebih banyak agar bisa lebih langgeng menjadi pemimpin.
Artikel Terkait
Pemimpin yang Zalim 4: Mendekati Masa Pemilihan Kepala Desa, Kampanye Makin Ramai Permainan Politik Uang
Pemimpin yang Zalim 5: Warga Berbondong-bondong untuk Pesta Demokrasi Memilih Pemimpin Baru
Pemimpin yang Zalim 6: Tak Bisa Menerima Kekalahan Hasil Pemilihan Kepala Desa, Menuduh Ada Kecurangan