Sehabis memasukan tanah yang bercampur kemenyan ke dalam gelas keduanya mulai tidur.
Mata dipejamkan tetapi tidak mau tidur dalam bahasa jawa disebut “Merem melik”.
Pada pukul 02.00 Wib dalam keadaan setengah tidur Sabariyanto melihat sinar putih bercampur kuning menyinari wajahnya, ia merasa silau.
Hilangnya sinar itu muncul wanita yang bertubuh besar tinggi dan tampak berwibawa, rambutnya panjang terurai kedada kanan dan kiri.
Baca Juga: Cara Mengatasi dan Mengobati Keseleo, Keseleo Ringan Cukup Dikompres, yang Berat Bagaimana ya?
Rambutnya menutupi payudaranya kanan dan kiri, pakaianya serba hitam. Membawa tongkat tapi sebenarnya itu ular, tampak mata tongkat (ular) itu berkedip-kedip.
Ia bilang kepada Sabariyanta: “Mas kalau pulang dari sini besuk malam Selasa Kliwon kamu harus tidur di kamar terkunci dan tanah yang kena lelehan kemenyan kamu letakkan dikamar tidur, kamu akan jumpa gadis cantik itu calon istrimu.”
Setelah bilang seperti itu, wanita tadi menghilang dari pandangan mata Sabariyanta. (Seperti dikisahkan Drs. Subagyo di Koran Merapi) *
sar.