harianmerapi.com - Penggemar toto gelap alias togel suka mencari nomor jitu di tempat-tempat wingit. Kadang bukan nomor togel yang didapat namun malah dapat Cerita Horor.
Di Dusun Pare ada makam tua yang konon cerita makam Kyai Pare Anom. Ini merupakan makam pertama yang ada di Gunung Pare dan merupakan makam cikal bakal dusun Pare.
Mbah Kyai Pare Anom adalah pengikut setia dari pangeran dari kerajaan di Jawa, yang ikut berperang melawan penjajah Belanda.
Baca Juga: Empat Macam Kedudukan Anak dalam Al Quran
Ia meninggal dunia kemudian dimakamkan di daerah pegunungan yang kemudian oleh masyarakat dinamai Gunung Pare dan Dusun Pare sebagai penghormatan kepada Kyai Pare Anom.
Makam yang terletak di Dusun Pare tersebut sekarang kondisi sudah bagu. Untuk menuju makam sudah dibuatkan tratag atau undhag-undhagan, yang dipasang dengan bata dan di cor dengan semen.
Takurung tempat Mbah Kyai Pare Anom sering didatangi orang dari luar daerah pada setiap malam Jumat untuk mencari wangsit soal nomor togel yang akan keluar.
Saat ada orang luar daerah mau naik undhag-undhagan makam, orang itu melihat ada dua ekor macan putih yang menghadang tepat di bawah makam Mbah Kyai Pare Anom.
Baca Juga: Cerita Hidayah, Lalai dalam Hal Waktu Maka Rezeki yang Sudah di Depan Mata pun Menjauh
Akhirnya orang tersebut lari tunggang langgang dan sepeda motornya ditinggal begitu saja di tempat parkir karena saking ketakutannya.
Setelah bertemu dengan masyarakat sekitar, maka dua orang tersebut terus diantar untuk mengambil motor yang ditinggal.
Masyarakat juga memberitahu bahwa makam Mbah Kyai Pare Anom tidak boleh untuk hal-hal yang negatif, termasuk meminta nomor undian.
Sejak kejadian tersebut, makam Mbah Kyai Pare Anom tidak lagi digunakan untuk meminta nomor undian lagi.
Konon macan putih tersebut sampai sekarang masih sering menampakkan diri.
Baca Juga: Cerita Misteri Teka-teki Tangan Misterius yang Menyentuh Kepala Ibu di Malam Hari
Hal itu sudah biasa bagi orang yang melihat dan bahkan menjadi teman baik bagi masyarakat sekitar. (Seperti dikisahkan Puji di Koran Merapi) *