harianmerapi.com - Setelah melahirkan, nasib Sulinem makin memprihatinkan. Dalam usia yang masih begitu belia, ia harus menanggung beban hidup yang sangat berat.
Sang mertua ternyata hanya sayang kepada sang cucu saja. Sedang pada Sulinem sebagai menantun sekaligus ibu dari si jabang bayi, hanya dipandang sebelah mata.
Sulinem seolah hanya dianggap sebagai pembantu saja, terutama oleh ibu mertua. Si anak memang diurus semua oleh ibu mertua, karena Sulinem tak bisa apa-apa.
Baca Juga: Manusia Bisa Berubah 1: Jadi Preman Kampung Hanya karena Mencari Perhatian Orangtua
Ia bahkan takut untuk menggendong bayi yang masih mungil itu. Sebagai gantinya, maka Sulinem harus menyelesaikan semua urusan di rumah.
Mulai dari bersih-bersih halaman, dalam rumah, mencuci baju seisi rumah sampai memasak di dapur. Seolah-seolah Sulinem hanya dianggap sebagai pembantu saja.
Salah sedikit langsung diomeli, terutama soal memasak yang memang bagi Sulinem merupakan hal yang baru.
Baca Juga: Manusia Bisa Berubah 2: Suka Berbuat Kriminal, Sering Berurusan dengan Polisi Tetap Tidak Kapok
Begitu pun dengan suaminya, yang kala itu masih bisa melanjutkan sekolahnya di SMA. Pulang sekolah sang suami tak pernah memperhatikan Sulinem.
Tidak seperti saat masih pacaran, apapun yang dilakukan Sulinem pasti menjadi perhatiannya.
Artikel Terkait
Manusia Bisa Berubah 4: Jatuh Cinta yang Pertama karena Sangat Perhatian dan Lebih Dewasa
Manusia Bisa Berubah 5: Cinta Itu Buta, Tak Peduli Apapun Memaksakan Cintanya untuk Dibalas
Manusia Bisa Berubah 6: Terbuai Rayuan Setan Hingga Berbuat Maksiat, Pacaran Sampai Berbadan Dua
Manusia Bisa Berubah 7: Bingung Saat Diminta Pacar Tanggung Jawab Atas Kehamilannya
Manusia Bisa Berubah 8: Pacar Hamil Harus Tanggung Jawab Meski Dianggap Mencoreng Nama Keluarga
Manusia Bisa Berubah 9: Baru Tahu Calon Istri Ternyata Janda Setelah Hamil dan Akan Dilakukan Lamaran
Manusia Bisa Berubah 10: Pergaulan Bebas Hingga Hamil Duluan, Terpaksa Menikah Muda Akhirnya Jadi Korban KDRT