harianmerapi.com - Dengan terpaksa, Pak Tondo harus menerima kenyataan untuk menikahkan Kusin dengan Lince. Padahal ia sama sekali belum mengenal calon istri anaknya atau calon menantunya itu.
Semua itu harus ia lakukan karena calon istri anaknya itu sudah hamil duluan, sehingga harus segera dilakukan lamaran.
Ia minta anaknya untuk segera mengurus segala sesuatunya agar cepat selesai, Pasalnya, Lince sudah hamil sehingga jika tidak segera diurus perutnya akan semakin membesar dan terlihat kasat mata.
Baca Juga: Manusia Bisa Berubah 1: Jadi Preman Kampung Hanya karena Mencari Perhatian Orangtua
Pak Tondo minta Kusin berbicara dengan Lince terkait dengan keluarganya. Sebagai pihak laki-laki, maka Pak Tondo harus melamar sekaligus membicarakan bagaimana nanti pelaksanaan pernikahannya.
Maka Kusin pun melaksanakan apa yang sudah diarahkan ayahnya. Ia menemui Lince di tempat kostnya untuk membicarakan masalah yang serius itu.
Saat hal itu disampaikan Kusin, cukup lama Lince tak menjawab. Ia hanya menunduk dan memainkan jari jemarinya.
"Mas, maafkan Lince ya," kata Lince.
"Kok malah minta maaf, memangnya ada apa?" tanya Kusin.
Baca Juga: Manusia Bisa Berubah 2: Suka Berbuat Kriminal, Sering Berurusan dengan Polisi Tetap Tidak Kapok
"Ada hal yang selama ini Lince rahasiakan," kata Lince yang membuat Kusin penasaran.
"Bukannya Lince sudah terus terang soal kehamilan. Terus apalagi yang dirahasiakan?
"Jangan kaget ya Mas, Lince sebenarnya janda san sudah punya anak."
Akhirnya Lince pun berterus terang menceritakan rahasia hidupnya. Ternyata ia sudah pernah berumah tangga dan menghasilkan satu anak laki-laki. Namun biduk rumah tangga itu kandas.
Baca Juga: Manusia Bisa Berubah 3: Tindak Kriminal dan Mabuk-mabukan Berkurang Setelah Berkenalan dengan Wanita
Anaknya sekarang tinggal bersama neneknya di desa, sementara Lince mencari kehidupan di kota sebagai kapster di sebuah salon.