harianmerapi.com - Kondisi ekonomi masing-masing orang tidak selalu sama, sekalipun kakak beradik dalam satu keluarga. Begitu pula halnya dengan Marni dan Marno yang ibarat langit dan bumi.
Sebagai wanita karir, Marni sukses membangun kerajaan ekonominya, sehingga memiliki kekayaan yang tak terhingga.
Ia berhasil mendirikan banyak perusahaan, yang bisa membantu banyak orang untuk menggantungkan hidupnya.
Baca Juga: Kekayaan Bukan Segalanya 1: Marni Gadis Kecil yang Enerjik dan Punya Sikap Mandiri
Hal itu membuat semua keinginan Marni bisa dipenuhi dengan mudah. Ia juga sudah tidak tinggal serumah lagi dengan Bu Baroto.
Sebenarnya Marni ingin mengajak orangtuanya tinggal bersama untuk menemani. Apalagi Marni belum punya minat untuk mencari pasangan hidup.
Namun Bu Baroto lebih senang tinggal di rumahnya sendiri. Sekalipun tidak mewah, baginya rumah itu menyimpan banyak kenangan selama membangun rumah tangga bersama Pak Baroto.
Selain itu, Bu Baroto tidak bisa lepas dari Marno yang ternyata masih butuh pendampingan. Anak laki-lakinya itu belum bisa mandiri, baik secara ekonomi maupun kedewasaan sebagai seorang kepala rumah tangga.
Bu Baroto sebenarnya sudah berkeluh kesah pada Marni, agar bersedia membantu adiknya. Namun Marni punya prinsip orang harus kerja keras untuk bisa mencapai kesuksesan.
Ia pernah menguji Marno untuk diberi kesempatan bekerja di salah satu usaha yang tengah dikembangkannya. Tapi rupanya Marno tidak sanggup melakukannya, sehingga terpaksa digantikan orang lain.
Marni sebenarnya tidak berkeberartan untuk membantu adiknya itu, tapi ia melakukannya dengan caranya. Tak seharusnya orang menerima sesuatu percuma begitu saja. harus ada upaya dan kemauan keras untuk meraihnya.
Sikap itu pun ditanggapi berbeda oleh Marno, yang merasa kakaknya tak pernah mau membantunya. Apalagi Juwita, yang selalu tak mau mengerti dengan keadaan suaminya.
Ia selalu saja mendesak Marno untuk minta dan minta pada Marni. Kondisi ibarat bumi dan langit antara kakak beradik itu membuat Juwita menjadi frustrasi.