harianmerapi.com - Perahu Kyai Rajamala adalah milik Keraton Kasunanan Surakarta. Pembuatan perahu Kyai Rajamala sebagai perahu kerajaan tergolong unik mengingat Kasunanan Surakarta merupakan kerajaan pedalaman.
Pembuatan perahu Kyai Rajamala ini juga termaktub dalam Babad Tanah Jawi. Disebutkan sebagai bakti seorang putra mahkota Keraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1810.
Perahu ini konon lebih indah dari kepunyaan ayahandanya raja. Saat itu yang berkuasa adalah Susuhunan Paku Buwono lV, sedangn putra mahkota adalah Pangeran Adipati Anom - kelak menjadi Paku Buwono V.
Baca Juga: Amalan-amalan Pembuka Pintu Rezeki, Salah Satunya Menjalin Silaturahim
Dalam babad Tanah Jawi dikisahkan, tersebarlah rumor permaisuri Paku Buwono lV akan dipulangkan ke Madura.
Tentu saja hal ini membuat hati putra mahkota menjadi masgul tidak karuan. Timbulah tekadnya untuk membawa sang ibu pulang ke Madura dengan perahu bikinannya.
Untunglah raja dengan arif bijaksana menyelesaikan masalah ini. Bisa dibayangkan, jika raja tidak bijaksana, kemungkinan konflik di keraton akan meruncing. Dan itu sering terjadi, meski antara raja dengan putra mahkota sendiri.
Pangeran Adipati Anom dalam hati terus bertanya-tanya, apa latar belakang raja hendak memulangkan permaisuri atau ibunda ke tanah kelahirannya Sumenep, Madura?
Baca Juga: Mendapatkan Harta Dengan Laku Syirik dan Bantuan Setan, Semua Kekayaan Ludes Seketika Habis Terbakar
Tidakkah nanti ada buntutnya, terlebih kalau hal ini telah menyangkut kekuasaan, ambisi untuk menduduki tahta, suksesi dan lain sebagainya.
Di samping itu juga menyangkut harga diri seorang permaisuri raja, ada kesan bagi permaisuri yang dipulangkan sudah tidak layak mendampingi raja. Sedikit banyak peristiwa semacam ini pasti akan membuat sedih, bahkan sakit hati.
Rasa sedih dan galau kini dirasakan oleh Pangeran Adipati Anom, yang konon tidak lama lagi akan dinobatkan menduduki tahta kerajaan sekaligus bergelar Sinuhun Paku Buwono V.
Ketika ceritera ini terjadi, Sinuhun Paku Buwono lV memang sudah sepuh. Namun kenapa kanjeng ibu atau permaisuri hendak dipulangkan ke Madura?
Baca Juga: Cerita Hidayah, Lalai dalam Hal Waktu Maka Rezeki yang Sudah di Depan Mata pun Menjauh
Atas dasar itulah Pangeran Adipati Anom bertekad, harus bisa menunjukkan bakti seorang anak kepada sang ibunda tercinta.