harianmerapi.com - Rombongan bapak-bapak yang baru pulang dari pengajian dibuat kaget mendengar suara minta tolong dari rumah pengantin baru.
Ternyata itu suara bu Mirah, yang panik melihat anaknya di pengantin baru, Gita, ngomong nglantur seperti orang kesurupan dan kemudian pingsan.
Rombongan bapak-bapak itupun dibuat bingung melihat kondisi di hadapan mereka. Beruntung di antara mereka ada sesepuh masyarakat, Ustadz Rahmat.
Baca Juga: Babad Tanah Jawi: Usai Dewanta Sanjaya Mangkat Mataram Terbelah Jadi Dua Bagian
Dengan santun Ustadz Rahmat bertanya: "Maaf. Rupanya ada apa, ya?"
"Ini, Ustadz. Gita anak kami, tiba-tiba ngomong seolah-olah sedang bermesraan sama Rendy, padahal orangnya tidak ada," kata pak Jono prihatin.
"Dan konyolnya lagi, selama ini aku tidak dianggap sebagai suaminya, Pak Ustadz," tambah Dika.
"Baiklah, kalian saya mohon untuk tenang. Untuk itu marilah kita sama sama coba atasi masalah ini," ajak ustadz Rahmat kepada segenap insan yang ada di situ, khususnya pak Jono sekeluarga.
Baca Juga: Kewajiban Suami dan Istri untuk Meraih Keluarga Surgawi
Setelah berdoa sebentar, akhirnya diketahui ternyata Gita sedang diganggu mahluk halus jenis gendruwo. Sementara untuk mengelabui Gita, makhluk tersebut sengaja meminjam secara komprehensif atas apapun yang ada pada diri Rendy.
"Tapi kenapa mesti Rendy yang dijadikan kambing hitam?" sanggah bu Mirah terheran. "Bukankah sekarang ia sedang bekerja di Malaysia?"
"Itulah liciknya setan, maka kita jangan sampai terpedaya oleh ulah mereka. Makhluk gendruwo juga suka menyamar orang yang dicintai seorang wanita karena menginginkan tubuhnya," tandas Ustadz Rahmat.
Sepulang dari rumah keluarga Pak Jono, beberapa bapak-bapak rombongan tersebut ada yang berkasak kusuk: Bahwa Rendy memang mantan pacarnya Gita, jadi untuk mengadu domba manusia maka setan melakukan hal demikian tadi.
Baca Juga: Suami Setia 14: Kehidupan Baru Bersama Dua Istri yang Rukun, Kehadiran Anak Melengkapi Kebahagiaan
Selang beberapa hari dari peristiwa tersebut, keluarga Pak Jono, termasuk Gita dan Dika, minta bimbingan rohani kepada Ustadz Rahmat.
Adapun agendanya adalah mendekatkan diri pada Allah supaya tidak diganggu setan dengan berbagai modus yang berusaha menjerumuskan manusia. - Habis - (Seperti dikisahkan Habibudin di Koran Merapi) *