harianmerapi.com - Pada umumnya orang takut pada hanti seperti glundung pringis yang suka mengejar. Namun Cerita Horor ini justru mengisahkan kesukaan seorang anak yang sengajar bercanda main kejar-kejaran dengan glundung pringis.
Ini kejadian awal tahun 2000-an, ketika Ismi sedang makan selepas salat Magrib. Terdengar suara ketukan pintu. Kemudian dia keluar dari ruang makan menuju ruang tamu.
Mungkin bapaknya yang baru pulang dari masjid. Namun tidak biasanya bapaknya pulang sebelum Isya. Barangkali ada keperluan, pikirnya.
Baca Juga: Marah Sumber Keburukan Seseorang, Berikut Ini Enam Langkah Praktis untuk Manajemen Kemarahan Diri
Sementara abangnya, Nasir, sedang berada di luar rumah. Biasanya berkumpul dengan tetangga yang sebaya dengannya.
Namun aneh juga si Nasir pulang sebelum Isya. Mendadak hatinya berdesir. Apalagi ketukan pintu menjadi tidak sabaran. Benar ada suara Nasir dengan nada terburu-buru.
“Mi, Ismi, buka, Mi! Cepat!”. Dengan agak bingung dan sedikit was-was, Ismi membuka pintu. Si Nasir menerobos masuk dan menyuruhnya lekas-lekas menutup pintu.
Dia tertawa geli dengan muka sedikit pucat. Ismi bertambah bingung, waktu terdengar gedoran dari arah pintu belakang ruang makan. Dia mengekor Nasir yang masih tertawa ke ruang makan.
Baca Juga: Cerita Hidayah, Lalai dalam Hal Waktu Maka Rezeki yang Sudah di Depan Mata pun Menjauh
Nasir buru-buru menegur Ismi supaya tidak membukakan pintu. Ismi yang langsung merinding saat memasuki ruang makan pun urung.
Saat ditanya, Nasir menjawab, “itu glundung pringis yang mengejarku”, sambil masih tertawa dan ngeloyor pergi setelah mengambil makanan.
Ismi berusaha berpikir itu mungkin bapaknya yang sedang mempermainkan mereka. Lama-lama karena gedoran tetap terulang tapi tidak ada suara bapaknya, Ismi buru-buru ngibrit ke ruang TV bergabung dengan ibu dan abangnya.
Setelah Isya, bapaknya pulang. Lalu siapa yang menggedor pintu belakang ruang makan? Padahal di belakang adalah garasi yang bisa dilalui dengan cara masuk dari pintu garasi yang terkunci dari dalam.
Baca Juga: Babad Tanah Jawi: Usai Dewanta Sanjaya Mangkat Mataram Terbelah Jadi Dua Bagian
Atau lewat gandhok yang harus dilalui dari pintu TV atau dari ruang makan yang keduanya harus dilalui bapaknya lewat pintu ruang tamu untuk masuk ke dalam rumah.