harianmerapi.com - Dari coba-coba akhirnya menjadi keterusan. Begitulah biasanya remaja yang terjerumus dalam dunia gelap, termasuk mabuk-mabukan minuman keras dan oplosan.
Semula ditantang teman-temannya untuk minum-minuman keras jenis oplosan, karena gengsi Diran mau saja.
Pertama kali minum, kepala Diran menjadi pusing tidak sembuh-sembuh selama tiga hari. Selama itu pula, ia tidak masuk sekolah, hanya tiduran di rumah.
Fisiknya sebenarnya menolak minuman haram tersebut, yang ditandai dengan rasa pusing dan mual-mual. Karena itu, Diran dalam hati sudah kapok tak mau coba-coba lagi.
"Masih beruntung saya tetap hidup. Kalau tidak kuat bisa bablas seperti yang lainnya. Sudah ah, nggak akan lagi minum-minuman kayak gitu. Nggak ada gunanya," demikian tekad Diran dalam hati.
Namun kata hati itu menjadi buyar seketika, saat Diran berkumpul kembali dengan teman-temannya. Apalagi disana bukan hanya teman sekolah, namun teman-teman lain yang kebanyakan tidak jelas statusnya.
Mereka hanya ubyang-ubyung mencari kesenangan, lupa bahwa usia mereka masih muda, masa depan masih panjang.
"Nah ini Diran sudah datang. Ayo Ran dicoba lagi, kemarin baru habis satu gelas, sekarang coba ditambah jadi dua gelas," kata Kancil, yang ditimpali teman lainnya dengan bersorak sorai memberi dukungan.
"Enggak ah, kapok aku kepala jadi pusing nggak sembuh-sembuh," kata Diran mencoba untuk menghindar.
Tapi jawaban Diran justru menjadi bahan olok-olok temannya. Dari kata-kata yang sifatnya menggoda, lucu, hingga yang lebih tajam membuat hati Diran tersengat.
Ia sudah bertekad tidak ingin menjadi bahan olok-olok temannya, tapi sekarang kok muncul lagi.
Baca Juga: Cerita Horor Kencing di Dekat Sumur Tua Menjelang Maghrib, Nyaris Jadi Mangsa Jenglot
Karena itu, tanpa bicara Diran langsung menyabet satu gelas minuman keras yang sudah tersedia dan ditenggaknya hingga habis. (Bersambung) *