harianmerapi.com - Jangan kencing sembarangan. Seperti di dekat sumur tua, terlebih menjelang Maghrib. Bisa-bisa diteror jenglot.
Perjalanan dari Yogyakarta ke Bali memang cukup lama. Terlebih jika menggunakan mobil pribadi.
Setidaknya itu yang dirasakan Karna, Surya dan Sena. Mereka berencana liburan ke Bali setelah pengumuman kelulusan.
Baca Juga: Marah Sumber Keburukan Seseorang, Berikut Ini Enam Langkah Praktis untuk Manajemen Kemarahan Diri
Saat memasuki hutan di wilayah Situbondo, Sena mengeluh kebelet. Waktu itu hampir Magrib.
Sena pun minta mobil dihentikan dan keluar dari mobil mencari tempat untuk kencing. Ia melihat ada sebuah sumur tua yang tertutup. Karena sudah tak tahan, Sena langsung kencing tanpa permisi.
Setelah selesai, Sena membuka tutup sumur itu. Ia ingin cebok. ‘Gandriiikkk!’, muncul sesosok jenglot yang terbang dari bawah sumur.
Taringnya sangat panjang. Terlihat pula jantung masih berdetak. Tanpa basa-basi, Sena langsung lari. Tapi tiba-tiba jenglot sudah di depannya. Sena pun terjebak dengan jenglot itu.
Baca Juga: Mengenal Jabir Bin Hayyan Perintis Ilmu Kimia Modern, Berikut Karya Fenomenalnya
Surya dan Karna mulai merasa aneh. Pasalnya, sudah cukup lama Sena belum kembali. Mereka lantas menyusul.
Saat dekat dengan sumur tua, mereka terkejut melihat Sena dalam keadaan terikat tali berdarah dan jenglot terbang di sekitarnya. Tak ayal mereka langsung sembunyi.
"Waduh gimana nih Kar, Sena malah diikat jenglot. Mana sudah mau Magrib lagi," keluh Surya.
"Ssssttt…. Aku punya rencana. Kamu pancing jenglotnya dan aku akan bebasin Sena," jelas Karna.
Mereka pun memulai rencana. Surya memancing perhatian jenglot itu. Setelah melihat Surya, jenglot itu terbang ke arah Surya.
