harianmerapi.com - Musibah pasti ada hikmahnya. Begitu pun ujian hidup pasti ada jalan keluar. Pertolongan pun kadang datang tanpa diduga-duga sebelumnya.
Musibah yang tengah dialami Jumirah mampu mengundang rasa simpati para tetangganya.
Sekalipun sebelumnya mereka sempat mencibir dan menggunjing soal isu perselingkuhan, namun ketika melihat tetangganya dalam kesusahan, maka rasa kebersamaan untuk saling tolong menolong tetap tumbuh dengan sendirinya.
Baca Juga: Suamiku Dipenjara 1: Kegelisahan Seorang Istri Pertanda Kejadian Buruk atau Musibah Menimpa Suami
Para tetangga datang bergiliran menengok ke rumah sakit dimana Mirna tenga dirawat. Sedang di rumah pun tak henti-hentinya tetangga menyambangi, ikut membantu kerepotan Jumirah yang masih harus mengurus anaknya yang kecil, Ninuk.
Bantuan para tetangga itu membuat Jumirah menjadi kuat menghadapi cobaan. Memang beban yang harus ditanggungnya masih ada, terutama biaya untuk rumah sakit yang tentunya tidak sedikit. Belum terpikirkan bagaimana nanti untuk mendapatkan semua itu.
Jumirah hanya bisa pasrah sambil terus berdoa. Meski demikian, kepalanya mendadak pusing setiap kali memikirkan tagihan obat yang harus ditebus.
Baca Juga: Lima Keistimewaan yang Dimiliki Seorang Perempuan di Mata Islam
Bagi orang mampu, bisa jadi nilai tagihannya belum cukup besar. Namun bagi Jumirah yang tak memiliki penghasilan tetap, rasanya beban yang dialaminya seperti ditimpa batu besar saja.
Jumirah hanya bisa duduk termenung di samping Mirna yang masih tergolek di tempat tidur. Karena kelelahan fisik dan pikiran, tak terasa Jumirah pun tertidur sambil duduk.
Pikirannya terbawa mimpi, seolah dirinya berada di awang-awang dan tiba-tiba menemukan seonggok uang. Ketika mencoba untuk mengambil uang itu, badan Jumirah tergoncang-goncang.
Jumirah pun terbangun. Ia kaget melihat di sekelilingnya sudah berkerumun banyak orang. Salah satunya Klimin.
Rupanya teman-teman kantor suaminya. Mereka mendengar kabar sakitnya Mirna dan sepakat untuk menengok.
Bukan itu saja. Mereka juga membawa sejumlah uang dari kantor, yang memang sudah menjadi hak dari Prapto jika ada keluarganya yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.
