harianmerapi.com - Tak disangka sama sekali, ternyata Harjino hanya bermodal mulut manis. Selama ini Marjina menilai suami gelapnya itu pria idaman yang bisa memberikan kebahagiaan bagi dirinya. Namun baru beberapa bulan sudah ketahuan belangnya.
Meski begitu, Marjina belum bisa percaya begitu saja dengan tamu yang menagih angsuran kredit semua perabot rumahnya. Bisa saja orang tersebut hanya mencari-cari alasan untuk berbuat kejahatan.
"Selama ini suami saya tidak bilang semua ini barang kredit. Apa buktinya bapak bisa menuduh kami sudah menunggak tidak mbayar cicilan?" kata Marjina mencoba membela diri, siapa tahu usahanya berhasil.
Baca Juga: Terpaksa Pinjam Kain Kafan RT Sebelah dan Mie Rasa Anugrah Cinta
Tamu yang berjumlah dua orang dan berpenampilan sangar itu hanya tersenyum. Kemudian salah satu mengeluarkan berkas dari tas yang dibawanya.
"Ini semua Bu, berkas-berkas perjanjian pengambilan kredit yang ditandatangani suami Ibu," kata si tamu.
Memang benar. Marjina mengamati berkas tersebut, ternyata Harjino telah mengelabui dirinya. Semua perabot yang ada di rumah itu barang kredit, dan sudah nunggak lebih dari tiga bulan.
Baca Juga: Hamil Setelah Menyelamatkan Sidat Mengkilat Berwarna Perak
Lemas seluruh badan Marjina. Bingung harus bagaimana menghadapi dua orang penagih yang sangar-sangar itu. Sementara di rumah hanya ada dirinya dengan Solehati, anaknya yang masih kecil.
"Baiklah bapak-bapak, nanti saya mau bicarakan dulu dengan suami. Kebetulan sedang tidak di rumah, sedang dinas luar kota. kalau suami sudah pulang, nanti saya kabari," kata Marjina sekenanya.
"Oke. Ini masih peringatan pertama. Minggu depan kami akan datang lagi dan jika belum ada kepastian, terpaksa semua isi rumah ini kami ambil kembali sebagai jaminan," kata si tamu dengan nada tegas. (Bersambung) *