MEREKA tiba di rumah Pak Tomo malam hari dan pagi harinya pengobatan Eko dimulai. Kyai Reksadigdaya menggelar kain putih di lantai. Pada kain putih itu diletakkan makanan bayi seperti susu, degan kelapa muda, kunyit, pisau (untuk memotong tali pusat), tujuh macam bunga, selendang sutera.
Dari kamar Eko dibimbing oleh Paranormal itu. Ternyata Eko menurut saja dan didudukan di kanan Kyai Reksadigdaya. Kemudian Kyai Reksadigdaya membakar kemenyam dan mengucapkan mantera-mantera, tampak mulutnya komat kamit.
Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 7: Ada Masalah Besar di Depan
Kemudian Eko disuruh berdiri pada pundaknya diberi selendang sutera berjalan mengitari kain putih tersebut tujuh kali. Ayah dan ibu Eko tidak melihat apa yang terjadi waktu itu. Tetapi Kyai Reksadigdaya melihat pada pundak Eko kalau ia menggendong bayi kecil bergantian sampai tujuh kali.
Setelah mengitari kain putih tujuh kali Kyai Reksadigdaya dengan suara lantang: “Turun, turun kembalilah ke alammu hai bajangkerek.”
Seketika itu Eko jatuh, badannya lemas. Kemudian Kyai Reksadigdaya memijat tangan Eko dan selang 10 menit kekuatan Eko tampak kembali sehat.
Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 5: Ternyata Ada Wanita Lain
Waktu ditanya Eko mengatakan kalau badannya sudah merasakan enak. Hanya pada tangan dan pinggangnya terasa sakit karena luka pada waktu menjatuhkan diri di tepi selokan.
Kemudian Kyai Reksadigdaya mengumpulkan Eko, ayah dan ibunya, kakak dan adiknya, untuk diberi penjelasan mengenai sakitnya Eko. Katanya waktu mengail Eko mengencingi dan menginjak rumah bajangkerek yang dihuni oleh tujuh bajangkerek.
Maka bajangkerek itu marah lalu meloncat ke punggung Eko, ada yang memukul-mukul bahu Eko ada yang menggigit tangan, mereka tidak mau turun. bajangkerek bajangkerek itu selalu minta gendong kepada Eko. Itulah sebabnya Eko menjadi bingung stress dan sakit.
Baca Juga: Kejujuran Membawa Nikmat 30: Hidup Berkecukupan Namun Tak Suka Bermewah-mewah
Kyai Reksodigdaya memang mempunyai ilmu yang tinggi dan tahu tentang seluk beluk jagading lelembut. Dia bisa mengalahkan lelembut termasuk bajangkerek. Oleh sebab itu waktu si bajangkerek disuruh turun dan pergi mereka pun pergi dari tubuh Eko.
Kyai Reksodigdaya pun tahu maksud si bajangkerek yaitu minta gendong Eko. Ternyata sesudah digendong Eko dengan selendang sutera, bajangkerek itu mau meninggalkan Eko.
Memang tempat di sekitar lubuk di bawah pohon beringin itu angker. Menurut penduduk sekitar dekat lubuk itu dulu tempat yang digunakan untuk mengubur bayi bayi (janin) yang digugurkan oleh ibunya (aborsi) karena kalau lahir ibunya akan merasa malu. Janin janin yang dikubur di situ jumlahnya ada tujuh. Maka yang menyerang Eko jumlahnya ada tujuh.
Baca Juga: Pilih Warung Makan Murah di Bantul, Ikan Bakar Cepit Wajib Dicoba