HARIAN MERAPI - Pertapaan Kembang Lampir di Gunungkidul, DI Yogyakarta masih dipercaya keramat. Tiap malam Jumat dan Senin Kliwon selalu ramai peziarah.
Tempat yang masih dianggap keramat itu sering pula disebut Pertapan Mbang Lampir. Dua sebutan ini punya latar belakang cerita dan makna yang berbeda.
Sementara itu dalam kisahnya, Pertapaan Kembang Lampir merupakan petilasan atau bekas tempat bertapa Ki Ageng Pemanahan saat mencari wangsit wahyu raja.
Baca Juga: Inilah cara memastikan kondisi ginjal Anda sehat atau bermasalah sesuai petunjuk dokter
Seperti diketahui, dalam sejarah panjang Raja-raja Nusantara perebutan tahta sering diawali dengan perburuan wahyu keprabon atau wahyu raja.
Pun demikian pula dengan para tokoh sepuh pendiri dinasti Kerajaan Mataram Islam.
Nun sejak zaman Kerajaan Pajang Hadiningrat, Ki Ageng Pemanahan tekun laku tirakat memburu wahyu.
Dia menyiapkan putranya, Danang Sutawijaya, untuk menjadi raja besar di Jawa.
Baca Juga: Pernikahan di tengah kepungan banjir di Kudus, pengantin pria bilang begini
Untuk mewujudkan keinginannya itu, Ki Ageng Pemanahan tekun tirakat. Salah satunya dengan bertapa di Pertapaan Kembang Lampir.
Hingga kini Pertapaan Kembang Lampir di Desa Giri Sekar, Panggang, Gunung Kidul, masih dilestarikan. Seperti apakah pertapan yang masih dianggap keramat ini?
Juru kunci, Bekel Sepuh Surakso Sekarsari mengatakan Pertapaan Kembang Lampir merupakan sebuah bangunan di bukit setinggi kurang lebih 500 meter.
Bangunan bersejarah dengan pagar keliling itu pertama kali dipugar oleh Sultan HB IX pada tahun 1974.